MATERI SEJARAH PEMINATAN KELAS X BAB XI B.PERADABAN AWAL MASYARAKAT DUNIA

 


Pada postingan ini kembali kita akan belajar bersama Sejarah Peminatan Kelas X BAB XI Peradaban Awal Masyarakat Indonesia dan Asia

 
Adapun Kompetensi Dasar BAB XI ini adalah
3.11 Menganalisis keterkaitan peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan dan sosial
4.11 Menyajikan hasil analisis peradaban awal dunia dan Indonesia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini dalam cara berhubungan dengan lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial, dalam berbagai bentuk presentasi


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PERADABAN AWAL MASYARAKAT DUNIA
 

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian menganalisis kehidupan
masyarakat pada peradaban awal di Asia dan menyajikan hasil analisis kehidupan
masyarakat pada peradaban awal di Asia dengan mengembangkan berfikir kritis,
kreatif komunikasi dan kolaborasi yang baik
B. Uraian Materi
 

A. Peradaban awal masyarakat Lembah Sungai Indus
 

1. Kondisi sosial-politik
Peradaban lembah sungai Indus terbentuk sejak sekitar tahun 2800 SM. Mata pencaharian masyarakatnya adalah pertanian, dengan tanaman utama padi, gandum, dan sejenisnya. 

Hal itu dimungkinkan karena wilayah tempat mereka dekat dengan sungai yang besar, sungai Indus. Mereka juga berternak sapi, kerbau, dan babi. 

Sekitar tahun 2600 SM , komunitas awal lembah sungai Indus telah berkembang menjadi pusat-pusat kota yang besar. 

Kota-kota itu di antaranya Harappa, Generiwala, Mohenjo-Daro (Pakistan sekarang), dan Dholavira, Kalibangan, Rakhigarkhi, Rupar, dan Lothal (India sekarang). 

 



Kota Mohenjo-Daro, misalnya, diperkirakan didiami oleh sekitar 35.000 penduduk. 

 



Sementara itu, Harappa berada sekitar 565 km ke arah utara lembah sungai Indus. Hasil ekskavasi terhadap bekas-bekas kota tersebut memperlihatkan adanya tata kota yang rapi yang melibatkan proses perencanaan yang baik serta pemerintahan yang efesien yang mengutamakan kualitas kesehatan warga serta kemudahan warga untuk mengikuti ritual-ritual keagamaan. 

Adanya perencanaan tampak pada arsitektur yang maju sebagaimana terlihat pada pusat galangan kapal, lumbung, atau balai, gudang panggung atau podium dari batu-bata, waduk, serta dinding-dinding kota. 

Secara khusus di kota Harappa, Mohenjo-daro, dan Rakhigarkhi, perencanaan kota itu termasuk adanya sistem sanitasi kota-kemungkinan besar merupakan sistem sanitasi pertama di dunia- dan pengguanaan teknik hidrolis untuk mendapatkan air dari sumur. 

Bagian dari sistem sanitasi itu adalah adanya penggunaan toilet siram (flush toilet) dan sisa-sisa air dari kamar mandi dan toilet dialirkan melalui pipa untuk dibuang ke selokan-selokan pembuangan yang tertutup di sepanjang jalan utama. 

Sebagian besar rumah memiliki sumur tersendiri. Sistem pembuangan dan drainase lembah sungai Indus bahkan dikatakan jauh lebih maju dibandingkan temuan di situs-situs kuno di timur tengah.

Di dekat lumbung atau balai ada sebuah bangunan publik yang pernah berfungsi sebagai permandian umum besar (great bath), dengan tangga yang turun ke arah kolam berlapis bata di dalam lapangan berderetkan tiang. 

Wilayah permandian berhias ini dibangun dengan baik, dengan lapisan tar alami di samping kolam di tengah-tengah untuk mencegah kebocoran. Kolam berukuran 12 m x 7 m, dengan kedalaman 2,4 m ini dibangun kemungkinan untuk kepentingan upacara keagaman.

2. Pemerintahan
Tentang pemerintahan di kedua kota utama itu, Mohenjo daro dan Harappa, tidak ada penjelasan yang pasti. Dilihat dari bekas-bekas reruntuhan kota serta kesamaan artefak yang tersebar di kedua wilayah kota itu seperti tembikar, stempel, timbangan, dan batu-bata, sebagian arkeolog memperkirakan Mohenjo-daro dan Harappa berada di satu otoritas atau pemerintahan. 

Tata letak kota memperlihatkan ada dua wilayah pemukiman, yaitu wilayah administratif dan wilayah kota. 

Wilayah administratif adalah wilayah pemukiman orang biasa; wilayah kota adalah wilayah pusat pemerintahan, yang dihuni raja dan para bangsawan. 

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, kedua pemukiman ini diberi batas tembok yang tinggi, yang dilengkapi menara dan sistem saluran air yang tertutup. 

Namun, sebagian arkeolog juga tidak menampik adanya kemungkinan lain, yaitu tidak ada penguasa sama seklai, dan setiap orang menikmati status sosial yang sama. 

Selanjutnya, seperti halnya perkembangan peradaban-peradaban lain di dunia, India kuno juga mengalami perkembangan dalam beberapa periodesasi penting. 

Setelah kedua kota kuno ini mengalami kehancuran, muncul kembali kota-kota baru di wilayah yang lebih kecil, yaitu lembah sungai Gangga, antara lain Anga, Kosala, Magada, dan Chedi. Kota ini diperikirakan hancur pada sekitar 1750 sm.


Ada dua hipotesis utama hancurnya peradaban ini; 

- akibat adanya pergeseran aliran sungai yang merusak lahan pertanian dan kemudian ditinggalkan para penghuninya; 

- kedua, adanya pendudukan oleh bangsa arya yang masuk ke wilayah tersebut dari asia engah; pendudukan itu tidak menghancurkan penduduk asli. 

Hipotesis kedua umumnya lebih populer dibandingkan hipotesis pertama. 

Konon akibat pendudukan tersebut, sebagian penduduk indus menyingkir ke dataran tinggi dekkan, sebagian lagi membaur dengan bangsa Arya.

Penduduk asli Mohenjo-daro dan Harappa kemudian membaur dengan bangsa-bangsa yang datang dari Asia Tengah, yaitu bangsa Arya. 

Bangsa Arya termasuk bangsa Indo-Jerman yang masuk ke india melalui celah Khaiber pada sekitar tahun 2000-1500 SM. 

Pada masa ini, india disebut masuk zaman Weda (1800-600 SM). 

Mereka termasuk bangsa peternak yang hidup nomaden (pengembara), dan membawa empat buku suci yang disebut Weda. 

Percampuran budaya yang terjadi antara bangsa dravida sebagai bangsa yang ditaklukan dan bangsa arya ini membentuk tradisi baru yang kemudian menjadi dasar-dasar dari agama Hindu . 

Dilandasi keinginan bangsa Arya untuk menjaga kemurnian keturunan mereka, diciptakanlah sistem kasta atau pembagian kelas di dalam masyarakat campuran ini. 

Kasta ini bersifat eksklusif (tertutup). Ada empat kasta, yaitu:
a. Brahmana, diperuntukan bagi para pendeta dan pemuka agama
b. Ksatria, kasta bagi para raja dan bangsawan lainnya
c. Waisa, bagi para pedagang dan pegawai, dan
d. Sudra diperuntukan bagi rakyat biasa


Pada akhir zaman Weda (sekitar 1000 sm), kota-kota ini telah menjadi daerah yang kaya. 

Pada zaman Brahmana (1000-750 SM), lahir kitab Brahmana yang ditulis oleh kaum brahmana, menggunakan huruf pallawa dengan bahasa sansekerta. 

Sebagaimana nama periodenya, pada masa ini kekuasaan kaum brahmana sangat besar dalam kehidupan keagamaan. Kitab brahmana umumnya mengatur tata cara kehidupan keagamaan.


Pada zaman Upanisad (750-500 SM), yang dipentingkan tidak hanya upacara dan sesaji, tetapi lebih dari itu yakni pengetahuan batin yang lebih tinggi. 

Zaman ini adalah zaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu zaman orang berfilsafat atas dasar Weda. 

Pada tahun 500 SM lahir agama Buddha, atau disebut zaman Buddha (500-300 SM).

Zaman ini dimulai ketika putra raja Sudhodana bernama Sidharta menafsirkan Weda dari sudut logika serta mengembangkan sistem yoga dan semadhi sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada tuhan. 

Pada zaman buddha inilah lahir dan berkembangnya kekaisaran Maurya (322-185 sm) yang bercorak Buddha. 

Kekaisaran ini berawal dari adanya pemberontakan di Punjab, yang berada di wilayah India barat laut dan Pakistan pada tahun 322 SM terhadap kekuasaan dari gubernur yang bernama Selusius, yang ditunjuk oleh Alexander Agung dari Makedonia untuk menjadi penguasa di wilayah tersebut. 

Pemberontakan ini dipimpin oleh seorang bangsawan bernama Candragupta Maurya, yang menginginkan persatuan sekaligus bertekad membangun bangsa India. 

Candragupta berhasil menyatukan wilayah India bagian Utara dan membangun kekaisaran Maurya. Ia menjadi kaisarnya yang pertama. Pemerintahannya dikenal sangat baik. Ia membangun kota Pataliputra dan menjadikannya ibukota kerajaan. 

Putranya kemudian berhasil memperluas kekaisaran ke wilayah India selatan, dan disusul oleh cucunya bernama Ashoka, yang berhasil mengalahkan Kalingga (256 SM). 

Ketika Ashoka menjadi Kaisar, kekuasaan dinasti Maurya semakin luas, meliputi sebagian besar Pakistan dan Afganistan sekarang. 

Ashoka adalah pemeluk agama Buddha. Ia menyebarkan agama Buddha hingga ke Srilangka dan memerintah dengan sangat adil. 

Dinasti Maurya kemudian digantikan oleh dinasti Gupta yang lahir pada sekitar abad ke-4 M. Pada masa dinasti ini, terutama pada masa Chandra Gupta II (376-415 M), India mengalami masa keemasan, bahkan dianggap sebagai negara terkuat di asia itu hingga masa akhir kejayaannya pada tahun 600 M.

3. Sistem kepercayaan
Beberapa cap atau stempel peradaban indus memperlihatkan adanya swastika, yang lazim terdapat pula pada agama-agama lain yang berkembang kemudian seperti Hindu, Buddha, dan Jaina (agama dharma). 

Banyak stempel bergambar binatang. Sebuah motif menunjukan arca bertanduk duduk dalam posisi lotus-duduk dengan posisi bersila dengan kedua kaki saling menyilang- dan dikelilingi binatang-binatang, yang oleh para penggali situs kuno ini diberi nama Pashupati (dewa pengendali dan pemelihara semua binatang piaraan), suatu julukan untuk kedua Dewa Hindu kemudian: Shiva dan Rudra.
 

Dengan demikian, bukti paling awal unsur-unsur Hinduisme telah ada sesudah dan selam periode awal peradaban ini. 

Dalam perkembangan selanjutnya, ketika agama hindu semakin berkembang dan mapan (established) kepercayaan kepada para dewa-dewi semakin terlembagakan. 

Perkembangan pesat agama hindu terjadi terutama sejak zaman Weda. 

Sejak masa ini orang-orang india menyembah dewa-dewi seperti Agni, Varuna, Vayu, Siwa, dan sebagainya. 

Dewa tertinggi yang diyakini sebagai penguasa alam semesta disebut Trimurti, yang terdiri dari Brahma (pencipta alam), Wisnu (pemelihara alam), dan Siwa (dewa perusak dan dewa kematian). 

Walaupun dewa-dewi itu banyak, semuanya merupakan manifestasi atau perwujudan dari tuhan yang yang disebut Brahman. Jadi, agama Hindu adalah agama monoteistis, bukan politeistis.
 

Selain Hindu, di India juga berkembang agama Budha. Pada tahun 500 SM lahir agama Buddha, atau disebut zaman Buddha (500-300 sm). 

Zaman ini dimulai ketika putra raja Sudhodana bernama Sidharta menafsirkan weda dari sudut logika serta mengembangkan sistem yoga dan semadhi sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada tuhan.

 




Dalam perkembangannya kemudian agama Buddha terbagi dalam dua aliran, yaitu 

- Buddha Mahayana atau kendaraan besar yang lebih kompleks, dan 

- Buddhha Hinayana atau kendaraan kecil yang lebih sederhana. 

Kitab suci agama Buddha, yang meliputi: 

- Winayapitaka yang berisi tentang aturan dan cara-cara hidup pengikutnya, 

- Suttapitaka, berisi kumpulan wejangan buddha, 

- Abidharmapitaka, berisi penjelasan-penjelasan tentang soal-soal keagamaan.

 



Orang-orang di lembah sungai Indus telah mengenal pengukuran jarak, massa, dan waktu dengan tingkat ketepatan atau akurasi yang tinggi.

Mereka termasuk bangsa pertama yang mengembangkan sistem timbangan dan ukuran yang seragam. Mereka juga mengambangkan beberapa teknik baru dalam metalurgi serta memproduksi tembaga, perunggu, dan timah. 

Para insinyur mereka terkenal mampu membuat dok atau galangan kapal, beragam ukiran, stempel atau cap, tembikar, perhiasan dari emas, dan arca yang diukir dengan detail yang rapi, perunggu, serta benda-benda yang ditemukan di tempat-tempat ekskavasi. 

Beberapa arca perempuan sedang menari, yang terbuat baik dari emas
ataupun, memperlihatkan tari-tarian telah dikenal pada masa kini. 

Selain berbentuk terakota, patung-patung bintang seperti sapi, burung, monyet, dan anjing ditemukan dalam berbagai cap atau stempel mereka. 

Ada juga patung sebagian zebra dan sebagian sapi dengan tanduk yang sangat megah, yang kemungkinan dipakai untuk tujuan keagamaan.

 
B. Peradaban awal masyarakat Lembah Sungai Hoang Ho
Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). 

Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya.


Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk TsiiLi, Laut Kuning. 

Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina
berawal.
1.
Kehidupan Ekonomi dan sosial
Pada masa Dinasti Shang, mata pencaharian penduduk Cina Kuno sebagai petani. Para petani saat itu sudah menggunakan bajak untuk mengolah tanah. Selain itu, ada juga yang beternak, berburu dan menangkap ikan. 

Pada masa Dinasti Chou, kehidupan masyarakat semakin berkembang. Ada yang menjadi pedagang, penenun, pengrajin, penebang kayu dan buruh. 

Pada masa Dinasti Chin, mata pencaharian utama penduduk adalah petani dan penenun.
 

Dalam kehidupan sosial masyarakat Cina Kuno diatur dalam aturan feodalisme (sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan)

Kelompok bangsawan berkuasa atas rakyat. Rakyat wajib membayar upeti/pajak kepada bangsawan. 

Masyarakat Cina Kuno menghormati beberapa kekuatan gaib. Penghormatan itu ditujukan kepada
a. Dewa Langit (Syangit) sebagai dewa tertinggi.
b. Kekuatan alam.
c. Arwah leluhur.


Sedangkan sistem pemerintahan yang lazim digunakan di Cina ketika itu adalah sistem dinasti. Sistem ini menganut pergantian kekuasaan secara turun-temurun. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Cina adalah:
a. Dinasti Shang
b. Dinasti Chou

c. Dinasti Chin
d. Dinasti Han
e. Dinasti Tang
f. Dinasti Shung
 

2. Pemerintahan
Ada 2 macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu :
a.
Sistem Pemerintahan Feodalisme
Dalam sistem ini kedudukan kaisar dianggap sakral karena dianggap sebagai utusan atau anak dari Dewa Langit. Dengan kedudukannya yang sakral tersebut maka kaisar tidak layak mengurusi politik dan menangani secara langsung urusan kenegaraan.


b.
Sistem Pemerintahan Unitaris
Dalam sistem ini kekuasaan Negara berpusat di tangan kaisar sehingga kaisar secara langsung menangani segala urusan politik praktis. 

Berikut adalah dinasti yang pernah berkuasa:
1)
Dinasti Shang
Pemerintahan Dinasti Shang dipusatkan di kota Anyang di dekat Sungai Kuning. Kota ini merupakan kota tertua dan terpenting di Cina pada masanya. 

Corak pemerintahan Dinasti Shang dititik beratkan pada bidang militer. Oleh karena itu, prajuritnya ahli dalam berperang dengan menggunakan kereta berkuda yang disertai busur dan anak panah.


Masyarakat pada masa ini memuja dewa bernama dewa Shang-Ti (Dewa Langit), dan masyarakat percaya bahwa seluruh kehidupan berasal dari shang-ti dan pada akhirnya akan kembali kepada Shang-Ti.


Pada masa ini telah lahir kebudayaan tinggi seperti membuat peralatan rumah tangga, kerajinan dari bambu, batu marmer dan perunggu.
 

2) Dinasti Chou
Dinasti Chou didirikan oleh Chou Wu Wang. Sistem pemerintahannya diatur secara feodalisme dan pusat pemerintahannya terletak di kota Cang-An.
Masa pemerintahan Dinasti Chou dapat dikatakan kurang gemilang karena sekitar abad ke-8 SM timbul kekacauan dan perang dimana-mana. 

Dalam suasana kacau dan perang inilah lahir ahli pikir terkenal yaitu Lao Tse dengan ajaran Taoisme dan Kang Fu Tse dengan ajarannya yang disebut Kongfusianisme.

Pada masa ini, raja-raja menyerahkan tugas pemerintahan kepada para bangsawan. Tugas pemerintahan itu meliputi pengurusan pajak, keamanan dan lain-lain. Sebagai imbalannya para bangsawan memperoleh sebidang tanah yang disebut vazal

Sistem vazal akhirnya merugikan pemerintah, karena sering terjadi kekacauan antar bangsawan meupun pemberontakan. 

Kemudian Dinasti Chou melemah, dan sebagai gantinya adalah berkuasa Dinasti Chin.


3) Dinasti Chin
Pada masa inilah untuk pertama kalinya Cina menjadi Negara Kekuasaan
yang berpusat pada Kaisar. 

Sistem feodalisme dihapus beserta dengan sistem vasal, sebagai gantinya dibentuk provinsi-provinsi yang dipimpin oleh gubernur dan bertanggung jawab langsung pada Kaisar. 

Raja yang terkenal pada dinasti ini ialah Kaisar Shin Huang Tia tau yang dikenal sebagai Kaisar Kuning. 

Dia sangat memperhatikan kemakmuran rakyat. Dalam bidang perdagangan, raja membuat ukuran timbangan yang seragam. Dia merintis hubungan dagang dengan India. 

Untuk menahan serangan musuh yang sering masuk ke Cina, salah satunya bangsa Syung-Nu, maka Shih Huang Ti memrintahkan pembangunan Tembok Besar (The Great Wall). 

Tembok Besar ini dikerjakan selama kira kira 18 abad yang selesai pembangunannya pada masa pemerintahah Dinasti Ming.


4) Dinasti Han
Raja yang terkenal pada dinasti ini adalah Han Hwu Tie. Agama Konfusionisme dijadikan sebagai agama negara. 

Perdagangan dengan negara-negara lain ditingkatkan. 

Masyarakat pada dinasti ini sudah dapat membuat kertas. Bahannya terbuat dari kulit kayu dan kain-kain bekas.


5) Dinasti Tang
Dinasti Tang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. 

Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan
menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. 

Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.
 

Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut:
• Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
• Membuat peraturan-peraturan pajak.
• Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.


Dinasti Tang mengalami kejayaan waktu diperintah oleh Li Shih Min Tang tai Tsung. Bidang seni syair dan seni lukis mengalami kemajuan yang baik.

6. Dinasti Shung
Raja-raja Dinasti Shung sangat memperhatikan bidang seni dan ilmu pengetahuan. Kerajinan porselin juga berkembang dengan baik. 

Cina diserang bangsa Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan. Bangsa Mongol berhasil menduduki Cina. 

Pada abad 14, bangsa Mongol berhasil dikalahkan Cina. 

Setelah itu Cina diserang oleh bangsa Mansyuria.


3. Filsafat dan kepercayaan
Filsafat Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse.
a. Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme.
b. Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
c. Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya.

Ajaran Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf itu sendiri maupun oleh para pengikutnya. 

Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang pujangga terkenal yang hidup di zaman Dinasti T’ang (abad ke-118 M).
 

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Masyarakat Cina kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat membantu masyarakat dalam pembuatan sistem penanggalan.  

Berkembangan ilmu astronomi merupakan dasar dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian, pelayaran, dan usaha lainnya memerlukan informasi tentang pergantian dan perputaran musim. 

Perkembangan teknologi masyarakat Cina kuno terlihat dari pembuatan barang-barang perdagangan seperti barang tambang dan hasil olahannya berupa perabot rumah tangga, senjata, perhiasan, dan alat pertanian.


Cina kaya akan barang tambang seperti batu bara, besi, timah, emas, wolfram, dan tembaga


a. Seni bangunan Cina Kuno
Salah satu seni bangunan yang terkenal dan masuk dalam keajaiban dunia adalah Tembok Besar Cina (The Great Wall of China). 

Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintahan dinasti Chin dan selesai pada masa pemerintahan dinasti Ming. 

Tembok besar Cina mempunya ukuran panjang sekitar 7.000 km, lebar 8 m, dan tinggi 16 m.

 




fungsinya adalah untuk menahan serangan musuh dari utara, terutama suku bangsa Syung Nu dan Tartar.
 

b. Kuil Dewa Langit
Kuil adalah bangunan suci untuk tempat pemujaan Para Dewa. Salah satu kuil yang terkenal adalah kuil pemujaan terhadap dewa langit yang dibangun di kota Beijing. 

 



Bangunan ini terbuat dari batu pualam yang indah 

c. Istana Kaisar
Bangunan megah yang dibangun di Cina selain kuil adalah istana Kaisar. Hal itu dikarenakan pandangan bahwa Kaisar adalah penjelmaan para Dewa yang memerintah di Cina.

 





C. Peradaban awal masyarakat Mesopotamia
 

Mesopotamia terletak diantara dua sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, yang saat ini menjadi  Irak.

Mesopotamia adalah negara kerajaan kota yang pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang berpusat di Akkadia dan Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia. 

Rumpun Semit menduduki daerah-daerah disekitar Mesopotamia. Mereka hidup secara semi nomadik. 

Mereka beternak dan kafilah-kafilahnya yang bergerak untuk mengangkut dagangan.  

Pada musim hujan tiba daerah disekitar Mesopotamia terjadi air bah, dan kemudian airnya menggenangi daerah-daerah disepanjang aliran sungai, jika mulai surut, kemudian meninggalkan lumpur yang amat subur. Di daerah-daerah itulah mereka mulai bercocok tanam.


1. Sumeria
Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia adala bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria berasal dari daerah sekitar Susa. Ibukotanya bernama Ur. 

Bangsa Sumeria membangun beberapa negara-negara merdeka. Kota-kota bangsa Sumeria yang menarik menyerupai kota-kota Mohenyo Daro-Harappa yang berada di India.
 

a. Kehidupan ekonomi
bangsa Sumeria yaitu antara lain beternak, berdagang, dan juga bertani. Untuk mengairi tanahnya dibuatlah saluran air dari kedua sungai itu.  

Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan lembu. Hasil panen mereka diangkut menggunakan kereta atau gerobak. Hasil utama pertanian masyarakat Sumeria adalah gandum.


b. Kebudayaan
yang terdapat pada bangsa Sumeria yaitu mereka sudah membuat penanggalan, yang dibagi dalam jam, menit, dan detik. 

Selain itu, orang Sumeria menciptakan salah satu sistem penulisan paling awal yang diketahui, yaitu Cuneiform. 

Sejak sekitar tahun 3200 SM, mereka mulai menulis di atas lempengan yang terbuat dari tanah liat. 

Selain itu, bangsa Sumeria juga membangun sebuah bangunan yang bernama Ziggurat. 

 



Ziggurat tersebut dibangun dengan menggunakan batu bata, yang menjulang tinggi didirikan di kawasan lembah sungai. Kuil yang berada di bagian puncak dipersembahkan untuk dewa kota. Para raja dan pendeta melakukan upacara untuk keselamatan kota dan tanah mereka serta untuk menyenangkan para dewa. 

Mereka juga dapat membuat cermin yang terbuat dari logam.


c. Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi kerajaan dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut “Patesi”. Patesi tersebut bernama Ur Nanshe. Ia adalah Raja yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500 SM. 

Raja bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir maupun batin. Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan, atau ketentraman, hukum dan peradilan serta kehidupan keagamaan. 

Sistem kepercayaan bangsa Sumeria bersifat Polyteisme. Mereka menyembah banyak dewa seperti dewa udara, langit, bumi, dan lautan. Pusat keagamaan mereka berada di kota Nippur


2. Akkadia
Orang-orang Akkadian termasuk ke dalam rumpun Semit yang berasal dari padang pasir di utara Mesopotamia. Awalnya mereka selalu kalah dengan bangsa Sumeria. 

Akan tetapi setelah kemunculan Sargon, bangsa Akkadia kemudian menjadi lebih kuat dan kemudian turun untuk menguasai Mesopotamia yang subur.


a. Ekonomi bangsa Akkadia bersumber pada sistem pertanian. Terdapat dua pusat utama pertanian yang terdapat pada bangsa Akkadia, yaitu: Daerah Selatan, menggunakan sistem pertanian irigasi. 

Daerah Utara, dikenal dengan daerah Upper yang menggunakan sistem pertanian hujan musiman.
 

b. Kebudayaan Bangsa Akadia mengambil dan meniru semua hasil kebudayaan dari bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkan.


Kota Akadia dipimpin oleh Sargon yang mendirikan kekaisaran pertama di dunia sekitar tahun 2334 SM.


c. Kekuasaan yang baru ini dapat menciptakan ketertiban pada bangsa Akkadia yang lebih besar, tetapi sekaligus juga kekejaman dan kekerasan. Pada tahun 2100 SM, pengaruh Akkadia merosot, dan kemudian diambil alih oleh Ur sebagai kekuatan yang berpengaruh selama satu abad. 

Selain itu mereka juga mempunyai banyak dewa dan dongeng-dongeng kepahlawanan.
 

3. Babylonia
Selain bangsa Akkadia, Babilonia juga berasal dari rumpun Semit. Ibukotanya terletak di Babilon. Bangsa Babilonia menyerang bangsa Sumeria dan Akkadia. 

Pada masa ini perdagangan di Babilonia tetap ramai, sungai Tigris dan Euphratlah yang menjadi pusat pelayaran Hammurabi memperbaiki penanggalan. 


a. Ekonomi, kehidupannya yang pokok adalah pertanian dan perdagangan.
b. kebudayaan dari Babilonia yaitu Stela (batu di ukir atau pilar yang digunakan untuk peringatan suatu peristiwa), yang menggambarkan Hammurabi sedang berbicara dengan dewa keadilan, Shamash, di bawahnya tertulis hukum yang di susun oleh Hammurabi untuk dilihat oleh semua orang. 

 



Selain itu terdapat batu pembatas lokal dari Babilonia, diukir dengan doa yang meminta kepada para dewa agar melindungi tanah mereka.


c. Pemerintahan Bangsa Babilonia dipimpin oleh Hammurabi. Ia dikenal sebagai pemimpin yang efisien, terkenal dengan hukum yang disusunnya, dan menciptakan stabilitas di kawasan yang telah lama megalami masa pergolakan. 

Inti hukum dari Hammurabi adalah “mata ganti mata, gigi ganti gigi” yang dijatuhkan bagi pelaku yang melakukan kejahatan. 

Hukum tersebut diterapkan di Babilonia. Hukum ini melindungi kaum lemah yang beradapan dengan kaum kuat, dan mengatur masalah yang berkaitan dengan perdagangan maupun kepemilikan tanah.
 

4. Assyria
Kira-kira tahun 3000 SM, di daerah pegunungan sebelah timur terdapat pula suku-suku Assiria. Bangsa Assiria adalah para pembangun yang hebat. 

Mereka membangun berbagai kota megah dengan banyak kuil dan istana. Kaum pria mengenakan jubah panjang dan berjanggut. 

Kaum wanita mengenakan gaun berlengan pendek dengan selendang sebahu. 

Banyak pria menjual istri dan anak sebagai budak untuk membayar
utang.


a. Kebudayaan bangsa Assiria merupakan kebudayaan yang diambil bangsa Sumeria. Berbagai catatan kuno Sumeria dan Akadia dilestarikan dalam bentuk lembaran tanah liat, serta sejumlah catatan mengenai kesusastraan, sejarah, matematika, dan astronomi dari zaman kuno 


b. Pengetahuan bangsa Assiria mempelajari astrologi yaitu kemahiran meramal nasib dan kejadian-kejadian di dunia dengan mempelajari letak bintangbintang. Bangsa Assiria juga mengambil huruf paku dari kebudayaan Sumeria. 

Bangsa Assiria juga mempunyai perpustakaan-perpustakaan, buku-bukunya terdiri dari ubin-ubin tanah liat yang bertuliskan huruf paku. 

Orang-orang Assiria juga membangun kota-kota, yaitu Assur dan Niniveh. Mereka juga terpaksa membayar upeti kepada para penguasa Babilon.

c. Pemerintahan, pada masa ini Orang-orang Assiria terkenal sebagai bangsa yang suka berperang, karena itu mereka mempunyai banyak lawan, yaitu bangsa Phunisia di Laut Tengah. Bangsa ini hidup sebagai pedagang. 

Selain bangsa Phunisia, bangsa Yahudi juga menjadi lawan dari Assiria. Banyak orang-orang Israel yang dipaksa untuk pindah ke Assiria. 

Penguasa paling kuat yang terdapat pada bangsa Assiria yaitu, Raja Adadnirari I (1770-1750), ia memperluas wilayah Assiria dan mendapat gelar “Raja atas Segalanya”. Ia dan para penggantinya tidak membiarkan jika negara lain merdeka.
 

5. Babylonia Baru
kehidupan masyarakat Babylonia Baru meliputi :
a. Pemerintahan pada tahun 626 SM, seorang raja Kaldea yang bernama Nabopolassar mengambil alih kekuasaan, ia memproklamasikan kemerdekaan Babilonia, dan menyingkirkan kekuasaan orang Assiria.


Kemudian ia mengalahkan orang Assiria tahun 612 SM. Kemudian anaknya yang bernama Nebukadnezar mengusir orang Mesir agar kembali ke Mesir dan merebut Suriah. 

Nebukadnezar berusaha membangun dinding besar di sekeliling kota, dan menamakan gerbang utama menurut nama dewi Ishtar. Nebukadnezar juga merupakan salah satu raja Babilonia yang sangat terkenal. Ia mulai berkuasa sekitar tahun 605 SM. Pemerintahannya bertahan selama 43 tahun. 

Ia menyerang banyak bekas daerah kekuasaan orang Assiria maupun daerah gurun di barat Bailonia.

Setelah wafatnya Nebukhadnezzar, Kerajaan Babilonia hanya bertahan selama enam tahun. 

Kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Awil-Marduk yang memerintah selama tiga tahun sebelum ia terbunuh. 

Kemudian pangeran Suriah Nabu-Na’id merebut kekuasaan di Babilonia, dan kemudian ia membujuk penduduk setempat untuk menyembah dewa Sin, yaitu dewa dari Nabu-Na’id.


b. Kehidupan Ekonomi sosial budaya. 

Awalnya daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Semit yang hidup secara nomaden. Sekitar 3000 SM didiami oleh bangsa Sumeria yang mulai menetap terutama di kota-kota beasar. 

Masyarakat hidup bercocok tanam dengan sistem pengairan yang sudah baik. Sudah melakukan perdagangan dengan daerah lain, terutama dengan daerah lembah sungai Sindhu.
 

c. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan bukti dibangunnya Taman Gantung, yaitu taman yang berada di atas kota. 

 



Kemudian ia juga membangun jembatan besar di atas Sungai Eufrat, dan ziggurat raksasa yang diberi nama Kuil Marduk atau Baal (Menara Babel) Taman ini di bangun oleh raja Nebukadnezar II sebagai hadiah untuk sang istrinya (Ratu Amytis) yang merindukan kehijauan daun2 dan pepohonan seperti di kampung halamanya di Persia.


d. Kepercayaan
Orang Babilonia menganut politeisme atau menyembah banyak dewa. Kepercayaan Babilonia banyak dipengaruhi oleh kepercayaan Sumeria. 

Orang Babilonia membangun banyak tempat pemujaan buat dewa yang mereka sembah. Kepercayaan yang di anut diantaranya:
• Orang Babilonia merayakan kematian dan kelahiran kembali.
• Marduk setiap tahun sebagai bagian dari kepercayaan mereka.
• Nintu dan Anu keduanya menciptakan dewa, serta kemampuan menciptakan angin.
• Damkina dipercaya sebagai dewi bumi, dan merupakan istri dari Ea, dewa kebijaksanaan yang juga mengawasi seni.
• Mummu adalah dewa lain yang terkenal sebagai pengrajin.
• Enlil merupakan dewa udara yang juga mengendalikan cuaca.
• Ishtar, dewi cinta dan perang, menjadi terkenal karena merambah ke dunia bawah (underworld) untuk mendapatkan kekasihnya kembali.


Latihan Soal ,Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan benar kemudian kirim jawaban anda kepada guru lewat Whatsapp !
 

1. Kebudayaan India Kuno berpusat di Mohenjo Daro dan Harappa terletak di daerah...
A. Lembah Sungai Gangga
B. Lembah Sungai Indus
C. Lembah Sungai Yamuna
D. Lembah Sungai Brahmana Putra
E. Dataran Tinggi Dekan
 

2. Ajaran yang mengajarkan manusia untuk menerima nasib, suka, duka, bahagia, bencana adalah sama, merupakan ajaran filsafat oleh ...
A. Meng-Tze
B. Kong Fu Tze
C. Lao Tse
D. Chung Yung
E. Ta-hsueh
 

3. Pada masa Dinasti Tang pernah mencapai puncak kejayaan ditandai banyak bermunculan para penyair dan seniman dan pelukis, yaitu pada masa kekuasaan ...
A. Li Shih Min
B. Shih Huang Ti
C. Han Wu Ti
D. Chao Kuang Yin
E. Liu Pang


4. Di bawah ini bukan merupakan peninggalan peradaban Babylonia Baru adalah ...
A. Taman Bergantung
B. Istana
C. Ziggurat
D. Kuil Maduk
E. Menara babel


5. Ajaran konfucianisme adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan. Ajaran ini dikembangkan oleh....
A. Meng Tse
B. Lao Tse
C. Kon Fu Tse
D. Tao Tse
E. Meng Ste
 

6. Bangsa Sumeria percaya pada banyak dewa, banyak Dewa, diantaranya dewa udara, langit, bumi, dan lautan. Percaya pada banyak dewa disebut dengan Istilah,...
A. Atheisme
B. Trimurti
C. Animisme
D. Dinamisme
E. Politeisme
 

7. Bangsa Babilonia di bawah pimpinan Hammurabi dikenal sebagai pemimpin yang efisien, terkenal dengan hukum yang disusunnya, dan menciptakan stabilitas di kawasan yang telah lama megalami masa pergolakan. Hukum yang digunakan pada
masa itu adalah ...
A. Hukum Pitagoras
B. Hukum Meng Tze
C. Hukum Awil Marduk
D. Hukum Hamuurabi
E. Hukum pengkalenderan