MATERI PJOK KELAS XII BAB IV BELADIRI PENCAKSILAT



Kompetensi Dasar
3.4 Merancang pola penyerangan dan pertahanan dalam olahraga beladiri yang disusun sesuai peraturan permainan
4.4 Mempraktikkan hasil rancangan pola penyerangan dan pertahanan dalam olahraga beladiri yang disusun sesuai peraturan permainan

Deskripsi Singkat Materi
Pencak silat merupakan olahraga asli Indonesia yang perlu dilestarikan. Untuk bisa melakukan olahraga pencaksilat diperlukan penguasaan teknik dasar, setelah menguasai teknik dasar untuk bisa bertanding memerlukan penguasaan pola penyerangan dan pertahanan. Dalam penguasaan pola penyerangan dan pola pertahanan diperlukan rancangan yang sistematis dari teknik-teknik dasar yang telah dikuasai.

 

 

Teknik dasar yang perlu dikuasai agar bisa merancang pola penyerangan diantaranya adalah serangan langsung berupa pukulan, tendangan, dan jatuhan, serangan tidak langsung berupa kecohan sebelum penyerangan. Kemudian teknik dasar yang perlu dikuasai agar bisa merancang pola pertahanan berupa elakan, hindaran, tangkapan dan tangkisan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan:
1. Memiliki kesadaran tentang arti penting gerak tubuh sebagai wujud penghayatan dan pengamalan ajaran agama;
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif selama pembelajaran;
3. Merancang pola penyerangan dalam pencaksilat; dan
4. Mempraktikan hasil perancangan pola penyerangan dalam pencaksilat.

 
B. Uraian Materi
Penyerangan terdiri dari dua jenis, yaitu serangan langsung dan serangan tidak langsung. Serangan langsung dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang diinginkan, sedangkan serangan tidak langsung dilakukan dengan melakukan gerakan-gerakan awalan untuk mengecoh lawan sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melakukan serangan pada sasaran.

Pola penyerangan adalah merangkaikan teknik-teknik serang, misalnya serangan tangan dilanjutkan serangan tungkai kemudian sapuan.

Maka dari itu untuk bisa merancang pola penyerangan harus menguasai dulu macam-macam serangan diantaranya:

1. Serangan tangan
a. Pukulan Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
a). Posisi tubuh berdiri kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan, kaki yang lain di belakang lurus.
b) Salah satu tangan mengepal diluruskan ke arah sasaran dan tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat.

Berikut adalah gambar dari pukulan depan:



 


2. Pukulan Tebah
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri kaki kuda-kuda, salah satu kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
b. Salah satu tangan memukul dengan telapak tangan, tangan yang lain ditekuk dengan jari-jari rapat.

Berikut adalah gambar dari pukulan tebah:


 

 

3. Pukulan Celah atau Tusuk
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut ditekuk, kaki yang lain lurus ke belakang.
b. Salah satu tangan melakukan pukulan dengan ujung jari dan tangan yang lain ditekuk di samping badan dengan jari-jari rapat.

Berikut adalah gambar dari pukulan celah atau tusuk:



 

4. Pukulan Pedang
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda arah serong.
b. Gerakan pukulan dengan sisi telapak tangan, tangan yang lain ditekuk di samping badan dengan jari-jari rapat menghadap ke depan.

Berikut adalah gambar dari pukulan pedang:


 

 

5. Pukulan Bandul
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
b. Pukulannya, yaitu dengan ayunan kepalan tangan.

Berikut adalah gambar dari pukulan bandul:


 

 

6. Pukulan Tampar
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan
dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
b. Salah satu tangan memukul ke sasaran dengan telapak tangan dan tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan.

Berikut adalah gambar dari pukulan tampar:




7. Pukulan Kepret
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
b. Salah satu tangan melakukan pukulan dengan punggung tangan dan tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan.

Berikut adalah gambar dari pukulan kepret:

 


 

8. Serangan Siku Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu kaki kiri di depan dengan lutut ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
b. Untuk melakukan serangan kepada lawan, yaitu siku tangan kiri ditekuk lurus ke depan dan tangan kanan ditekuk di depan dada jari-jari rapat dalam posisi berdiri.
Berikut adalah gambar dari serangan siku depan:


 

 

9. Serangan Siku Belakang
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kaki kiri di belakang dalam keadaan ditekuk dan kaki kanan di depan dengan lutut agak ditekuk.
b. Untuk melakukan serangan kepada lawan dengan siku tangan kanan ditekuk lurus ke belakang dan siku tangan kiri ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat dengan telapak tangan berdiri tegak.

Berikut adalah gambar dari serangan siku belakang:


 

 

10. Serangan Siku Serong
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri serong ke kiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kanan di depan dengan lutut ditekuk dan kaki kiri lurus ke belakang.
b. Untuk melakukan serangan kepada lawan siku kanan ditekuk, kemudian dilemparkan ke arah sasaran dan tangan kiri ditekuk di depan dada.

Berikut adalah gambar dari serangan siku serong:


 

 

11. Serangan Siku Bawah
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal berdiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kiri dengan lutut ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
b. Untuk melakukan serangan kepada lawan, tangan kiri ditekuk di depan dada dalam keadaan tegak lurus, kemudian dipukulkan ke bawah, yaitu ke arah sasaran, sedangkan tangan kanan ditekuk di samping badan.

Berikut adalah gambar dari serangan siku bawah:


 

 

12. Tendangan Lurus
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
b. Kaki lain diangkat dengan lutut ditekuk kemudian tungkai bawah diluruskan sasaran dikenakan pada jari-jari kaki bagian dalam.
c. Salah satu tangan ditekuk, sedangkan yang lain harus menutup tubuh
bagian bawah dan atas.

Berikut adalah gambar dari tendangan lurus:


 

 

13. Tendangan samping
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
b. Kaki tendang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk dengan jari-jari kaki diluruskan.
c. Kemudian kaki tendang diangkat dari bawah ke atas atau ke arah sasaran yang dikenakan pada punggung kaki.
d. Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.

Berikut adalah gambar dari tendangan samping:


 

 

14. Tendangan T
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
b. Kaki yang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk.
c. Gerakan kaki tendang dijepitkan ke arah lawan dikenakan pada telapak kaki.
d. Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.

Berikut adalah gambar dari tendangan jejak:


 


15. Tendangan Gajul
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
b. Kaki tendang diangkat kemudian digajulkan ke arah sasaran.
c. Tendang kaki pada tumit dari arah bawah ke atas.
d. Tangan untuk menutupi atas dan bawah.

Berikut adalah gambar dari tendangan gajul:


 

 

Jatuhan
a. Sapuan: meniadakan tumpuan badan lawan dengan sapuan usaha menjatuhkan lawan dengan cara menyapu kaki lawan menggunakan kaki. Dapat dilakukan dengan posisi tegak, rebah dan lingkar.
b. Kaitan: Meniadakan tumpuan lawan dengan kaitan, adalah usaha untuk menjatuhkan lawan dengan cara mengait kaki lawan dengan menggunakan kaki. Dapat dilakukan dengan arah luar, dalam dan juga belakang.
c. Angkatan: adalah meniadakan tumpuan badan lawan dengan angkatan, adalah usaha menjatuhkan lawan dengan cara mengangkat kaki lawan dengan menggunakan kaki, dilakukan dari dalam atau dari belakang.
d. Ungkitan: Usaha meniadakan tumpuan badan lawan dengan ungkitan, adalah usaha menjatuhkan lawan dengan cara mengungkit/mengganjal kaki lawan dengan menggunakan kaki disertai dengan dorongan tangan.
e. Guntingan: Usaha meniadakan tumpuan badan lawan, dapat juga dilaksanakan dengan guntingan, yaitu usaha menjatuhkan lawan dengan cara menggunting kaki lawan dengan menggunakan kaki. Dilakukan dengan merebahkan diri.

C. Rangkuman
Untuk bisa membuat sebuah pola penyerangan diperlukan penguasaan teknik-teknik menyerang diantaranya: pukulan, tendangan, jatuhan. Kemudian memilih beberapa gerakan untuk dijadikan pola penyerangan. Merangkaikan beberapa gerakan serangan menjadi sebuah pola penyerangan, contoh: pukul depan kanan, kiri, tendang lurus, tendang T, sapuan.

D. Penugasan Mandiri
Lakukanlah tugas di bawah ini dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan disiplin yang tinggi dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran!
1. Dari materi yang telah dipaparkan mengenai serangan dalam pencaksilat, coba kalian peragakan teknik-teknik dasar menyerang dengan tangan secara mandiri!
2. Dari materi yang telah dipaparkan mengenai serangan dalam pencaksilat, coba kalian peragakan teknik-teknik dasar menyerang dengan tungkai secara mandiri!
3. Dari materi yang telah dipaparkan mengenai serangan dalam pencaksilat, coba kalian peragakan teknik-teknik dasar menyerang dengan jatuhan secara mandiri!

E. Latihan Soal
Kerjakan dan jawablah soal-soal di bawah ini dengan cara memberikan uraian singkat dengan jelas!
1. Uraikan perbedaan serangan langsung dengan serangan tidak langsung dalam pencaksilat!
2. Susunlah sebuah pola penyerangan dengan menggunakan tangan dengan 3 serangan kemudian deskripsikan!
3. Susunlah sebuah pola penyerangan dengan menggunakan tungkai dengan 3 serangan kemudian deskripsikan!
4. Susunlah sebuah pola penyerangan dengan menggunakan tangan, tungkai dan jatuhan kemudian deskripsikan!



KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan:
1. Memiliki kesadaran tentang arti penting gerak tubuh sebagai wujud penghayatan dan pengamalan ajaran agama;
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif selama pembelajaran;
3. Merancang pola pertahanan dalam pencaksilat;dan
4. Mempraktikan hasil perancangan pola pertahanan dalam pencaksilat.

 
B. Uraian Materi
Perancangan pola pertahanan diperlukan untuk menghadapi sebuah pertandingan pencaksilat, selain mempersiapkan pola penyerangan pola pertahanan juga penting.
Untuk bisa merancang pola pertahanan diperlukan memahami taktik pertahanan dan teknik-teknik bertahan yang akan dibahas dalam uraian materi ini.
Taktik pertahanan merupakan suatu siasat yang dilakukan kepada lawan, dengan tujuan menahan atau menghindari serangan lawan (pembelaan) supaya tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan. Pembelaan sangat penting dalam pencak silat. Oleh karena itu, setiap pesilat harus menguasai teknik dasar yang satu ini.


 

 
Taktik pertahanan dalam pencak silat, meliputi teknik hindaran/elakan dan tangkisan. Bertahan adalah usaha menghindari atau memunahkan serangan lawan yag dilakukan dengan elakan, hindaran, tangkisan, buangan dan tangkapan.

 
Berdasarkan cara melakukan hindaran dapat di bedakan menjadi beberapa:
a. Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikapkaki yang tidak berpindah tempat atau kembali ketempat semula elakan terdiri atas:
1) Elakan atas
a) Mengelakkan diri dari serangan pada bagian sebelah bawah
b) Mengangkat kedua kaki degan sikap tungkai di tekuk
c) Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada.
d) Mendarat dengan kaki saling menyusul atau kedua kaki.
2) Elakan bawah
a) Mengelakan diri dari serangan pada bagian sebelah atas
b) Merendahkan diri dengan sikap tungkai di tekuk tanpa memindahkan
letak telapak kaki
c) Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
3) Elakan belakang
a) Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan samping
b) Dari sikap kuda-kuda depan, memindahkan berat badan ke belakang
c) Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
4) Elakan samping
a) Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan atas
b) Dari sikap kangkang, memindahkan badan ke samping dengan merubah sikap tungkai/kuda-kuda
c) Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada

 
b. Hindaran
Hindaran adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki. 

Unsur-unsur hindaran meliputi: sikap pasang, sikap tubuh dan sikap tangan
1) Hindaran hadap, menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap lawan
2) Hindaran sisi, menghindar dengan memindahkan kaki kanan sehingga posisi tubuh menyamping lawan, berat badan di sebelah kanan.
3) Hindaran angkat kaki, menghindar dengan mengangkat salah satu kaki
4) Hindaran kaki silang, menghindar dengan memindahkan kaki kanan secara menyilang ke belakang

 
c. Tangkapan
Usaha menggagalkan serangan lawan dengan cara menangkap tendangan kaki lawan

 
d. Tangkisan
Tangkisan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan alat serangan yang dilancarkan oleh lawan. Tangkisan langsung bertujuan mangalihkan serangan dari lintasan dan membendung atau menahan serangan. 

Tangkisan terdiri atas:
1) Tangkisan satu tangan
a) Tangkisan luar. Tangkisan luar dilakukan dengan cara menangkis diikuti kaki melangkah ke sisi luar samping badan luar
b) Tangkisan dalam. Tangkisan dilakukan dengan cara menangkis diikuti kaki melangkah ke sisi dalam samping badan lawan
c) Tangkisan atas. Tangkisan atas dilakukan dengan cara menangkis dari
bawah ke atas
d) Tangkisan bawah. Tangkisan bawah dilakukan dengan cara menangkis
dari atas ke bawah
e) Tangkisan siku dalam. Tangkisan siku dalam dilakukan dengan cara menangkis ke depan diikuti kaki melangkah ke sisi dalam samping badan
lawan
f) Tangkisan siku luar. Tangkisan siku luar dilakukan dengancara menangkis diikuti kaki melangkah ke samping sisi luar badan
 

2) Tangkisan dua lengan
a) Sejajar dua tangan 3/4 lengan atas. Tangkisan dua tangan dilakukan dengan cara menghindar kesamping kedua tangan menangkis 3/4 lengan atas lawan.
b) Belah. Tangkisan belah dilakukan dengan cara mengelak mundur disertai kedua tangan membelah menangkis serangan lawan
c) Silang (tinggi rendah). Tangkisan silang bawah dilakukan dengan cara
menyilangkan kedua tangan menangkis ke bawah dari serangan lawan.
d) Buang samping. Tangkisan belah samping dilakukan dengan cara mengelak mundur disertai kedua tangan membuang dari serangan lawan

e. Taktik Bertahan
1) Bertahan Pasif.
Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan dengan cara melakukan hindaran atau tangkisan terhadap serangan yang dilakukan lawan, selanjutnya melakukan balasan (counter attack) pada lawan. Taktik ini dapat dilakukan dengan sempurna bila pesilat memiliki kecepatan reaksi dan kemampuan koordinasi yang baik.

Berikut adalah jenis-jenis taktik bertahan pasif:
a) Hindar Sambut (counter-attack). Hindar sambut (counterattack) merupakan salah satu taktik yang dilakukan pesilat dengan cara menunggu lawan melakukan serangan untuk kemudian dibalas baik dengan menggunakan pukulan maupun tendangan. Taktik tersebut dilakukan pada saat melakukan serangan, pesilat melakukan hindaran atau tangkisan untuk kemudian melakukan serangan balasan. Taktik tersebut tepat digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki tipe menyerang langsung.
b) Jemputan. Jemputan lebih tepat diterapkan untuk mengatasi lawan yang memiliki tipe serangan tidak langsung. Taktik jemputan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pukulan, tendangan, dan jatuhan. Taknik tersebut dilakukan dengan cara menabrak lawan pada saat lawan alan melakukan gerakan menyerang.
c) Ganjalan. Ganjalan dilakukan dengan menggunakan teknik tendangan T (samping). Taktik ini dapat dilakukan oleh pesilat yang memilki kecepatan bergerak yang baik. Taktik ganjalan dilakukan dengan cara menghentikan gerakan lawan pada saat akan melakukan serangan dengan menggunakan tendangan T (samping). Taktik ini tepat digunakan untuk lawan yang memiliki tipe serangan langsung.


2) Bertahan Aktif.
Pada taktik bertahan aktif ada persaman dengan gerakan taktik serangan tidak langsung. Perbedaan antara bertahan aktif dengan serangan tidak langsung adalah pada tujuan yang diinginkan.

Pada serangan langsung pesilat melakukan pergerakan untuk mengubah posisi lawan sehingga dapat diserang sesuai dengan yang direncanakan.
Sedangkan pada taktik bertahan aktif, pesilat bergerak untuk memancing lawan agar melakukan serangan. Setelah itu pesilat segera melakukan counter attack atau teknik jatuhan.

Untuk melakukan taktik bertahan aktif, pesilat harus memiliki kecepatan
gerak dan kecepatan reaksi yang bagus. Taktik bertahan aktif biasanya dilakukan oleh pesilat yang memiliki teknik bantingan yang bagus. Taktik
bertahan aktif digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki tipe hindar sambut (counter-attack) yang bagus. Taktik pancingan baik dengan menggunakan tangan maupun kaki perlu dilakukan pada saat pesilat menghadapi lawan yang memiliki tipe bertahan.

Pesilat yang memiliki tipe bertahan memiliki kecenderungan untuk melakukan counter attack pada saat lawan bergerak. Sedangkan pesilat yang memiliki tipe bertahan aktif memiliki kecenderungan untuk bergerak atau membuat gerakan dengan tujuan membuat lawan melakukan serangan dan untuk selanjutnya melakukan teknik balasan ataupun bantingan.

C. Rangkuman
Untuk bisa merancang pola pertahanan diperlukan memahami taktik pertahanan dan teknik-teknik bertahan. Taktik pertahanan merupakan suatu siasat yang dilakukan kepada lawan, dengan tujuan menahan atau menghindari serangan lawan (pembelaan) supaya tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan. Berdasarkan cara melakukan hindaran dapat di bedakan menjadi beberapa yaitu: elakan, hindaran, tangkapan, dan tangkisan.
Taktik bertahan ada 2 yaitu: taktik bertahan pasif dan taktik bertahan pasif. Taktik bertahan pasif untuk menghadapi serangan langsung, dan taktik bertahan aktif untuk menghadapi serangan tidak langsung atau memancing lawan untuk menyerang terlebih dahulu.


D. Penugasan Mandiri
Lakukanlah tugas di bawah ini dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan disiplin yang tinggi dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran!
1. Dari materi yang telah dipaparkan mengenai pertahanan dalam pencaksilat, coba kalian peragakan teknik-teknik elakan secara mandiri!
2. Dari materi yang telah dipaparkan mengenai pertahanan dalam pencaksilat, coba kalian peragakan teknik-teknik hindaran secara mandiri!
3. Dari materi yang telah dipaparkan mengenai pertahanan dalam pencaksilat, coba kalian peragakan teknik-teknik tangkapan secara mandiri!
4. Dari materi yang telah dipaparkan mengenai pertahanan dalam pencaksilat, coba kalian peragakan teknik-teknik tangkisan secara mandiri!

E. Latihan Soal
Kerjakan dan jawablah soal-soal di bawah ini dengan cara memberikan uraian singkat dengan jelas!
1. Uraikan perbedaan bertahan aktif dengan bertahan pasif dalam pencaksilat!
2. Jika kalian dalam pertandingan kemudian mendapatkan serangan pukulan depan kanan dan kiri, pukulan tebah dan pukulan siku, maka uraikan pertahanan seperti apa yang akan kalian lakukan!
3. Jika kalian dalam pertandingan kemudian mendapatkan serangan Tendangan samping, tendangan T, tendangan lurus, maka uraikan pertahanan seperti apa yang akan kalian lakukan!
4. Jika kalian dalam pertandingan kemudian mendapatkan serangan Pukulan tebah, tendangan lurus, sapuan bawah, maka uraikan pertahanan seperti apa yang akan kalian lakukan!


PENILAIAN AKHIR HARIAN BAB IV

1. Uraikan apa yang dimaksud dengan serangan langsung, kemudian berikan contohnya!
2. Uraikan apa yang dimaksud dengan serangan tidak langsung, kemudian berikan contohnya!
3. Uraikan apa yang dimaksud bertahan pasif, kemudian berilah contohnya!
4. Uraikan apa yang dimaksud bertahan akttif, kemudian berikan contohnya!
5. Jika kalian akan menghadapi sebuah pertadingan pencaksilat, diketahui lawan mempunyai karakter bertahan, maka susunlah pola penyerangan dan pertahanan agar dapat memenangka pertandingan tersebut!