MATERI GEOGRAFI KELAS XI BAB V B.KUALITAS PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN

 



KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 KUALITAS PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 kalian dapat menganalisis Kualitas penduduk, Indeks Pembangunan Manusia, Bonus demografi, Permasalahan dan Upaya mengatasi permasalahan kependudukan.

B. Uraian Materi
Sebelum membahas materi mengenai kualitas penduduk dan pembangunan, silahkan kalian amati gambar berikut !


 


1. KUALITAS PENDUDUK
Kualitas penduduk adalah tingkat kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan. Manusia selalu senantiasa berusaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya, Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, mata pencaharian, dan lain-lain. 



a. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pengelompokan Penduduk berdasarkan pendidikan dapat dikategorikan atas penduduk tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat Akademi/Perguruan Tinggi.

Tingkat pendidikan di Indonesia selalu megalami kemajuan, namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh :
1) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnyapendidikan.
2) Rendahnya pendapatanmasyarakat.
3) BelummeratanyasaranapendidikandiseluruhwilayahIndonesia.

Berdasarkan fenomena tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, seperti :
1) Menambah dan meningkatkan kualitas guru
2) Melaksanakan program wajib belajar dan orang tua asuh
3) Membangun sekolah di daerah yang kurang jumlah sekolahnya
4) Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau memerlukan
5) Mengadakan perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana sekolah

b. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Ukuran tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat dilihat dari angka kematian kasar, angka kematian ibu hamil/saat melahirkan, angka kematian bayi, angka kematian menurut umur dan angka harapan hidup.
 
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kualitas kesehatan penduduk yang rendah. Hal ini diakibatkan oleh faktor makanan dan gizi yang dikonsumsi, kondisi lingkungan, fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga medis. 

Salah satu masalah yang diakibatkan rendahnya kesehatan di Indonesia adalah kekurangan gizi. Kurangnya gizi yang didapat oleh penduduk mengakibatkan rendahnya ketahanan tubuh, daya kerja, cara berpikir, dan kreativitas.

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat adalah :
1) Membangun Posyandu
2) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dan gizi
3) Megadakan imunisasi masal yang murah dan gratis
4) Menambah jumlah dan menaikkan kualitas tenaga medis
5) Memperbanyak fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas
6) Sosialisasi dan pencegahan wabah.

c. Kualitas Penduduk Menurut Mata Pencarian
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak penduduk Indonesia yang bermatapencaharian sebagai seorang petani.
Kemampuan masyarakat Indonesia untuk bekerja di bidang lain, dirasa masih sangat rendah, dikarenakan keterampilan penduduk Indonesia yang masih kurang.

Pertambahan jumlah penduduk yang pesat di negara Indonesia sangat berkaitan dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia. Semakin tinggi pertambahan penduduk, maka jumlah angkatan kerja juga semakin banyak. 

Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, karena angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing.
Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja harus segera diatasi karena
berkaitan dengan ketahanan nasional.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah melakukan beberapa upaya, diantaranya :
1) Meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui program melalui Kartu Pra Kerja,
2) Mengadakan program hubungan dan perlindungan tenaga kerja
3) Mengurangi pengangguran di daerah berpenduduk padat, miskin dan rawan terhadap bencana alam, misalnya pembangunan desa
4) Meningkatkan penyaluran, penyebaran, dan pemanfaatan tenaga kerja

Program Penggunaan dan Penyebaran Tenaga Kerja (PPTK), Bursa Tenaga Kerja, dan lain-lain.


2. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Salah satu tahapan dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional
Indonesia adalah pengembangan sumber daya manusia. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Pada dasarnya pembangunan manusia adalah sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar manusia mampu memiliki Iebih banyak pilihan, khususnya dalam pendapatan, kesehatan dan pendidikan. 

Secara garis besar pembangunan manusia sebagai ukuran kinerja pembangunan secara keseluruhan dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu :
 umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)
 pengetahuan (knowledge)
 standar hidup layak (decent standard of living)
 

Pendekatan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 

Sehingga IPM adalah pengukuran perbandingandari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. 

IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang. Ditentukannya IPM menjadikan kita dapat mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Selain itu, IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. 

Kriteria IPM suatu daerah dapat dibagi atas :
 Jika IPM < 50, maka IPM rendah
 Jika 50 < IPM < 80, maka IPM sedang
 Jika IPM > 80, maka IPM tinggi
 

Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, dalam arti semakin mendekati nilai 100, maka semakin bagus tingkat pembangunan manusia di daerah tersebut.




3. BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
Didalam ilmu demografi Bonus Demografi terjadi dimana terjadi kondisi transisi demografi yang sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia nonproduktif (usia 0-14 dan di atas 64 tahun). 

Karena pada proporsi penduduk ini, terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati oleh suatu negara sebagai batu loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan.

Indonesia akan mendapat banyak keuntungan bonus demografi selama rentang waktu 2020-2035. Puncaknya akan terjadi pada 2030. Jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah penduduk dengan usia non-produktif. 

Bila dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk non-produktif hanya 60 juta.


 



Munculnya bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-ekonomi.
Salah satunya menyebabkan tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk non-produktif akan sangat rendah. 

Adanya kondisi bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara.

Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi ini maka, jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan khususnya Indonesia. 

Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini diperlukan
usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai agen pembangunan yang ada disuatu negara agar manfaat bonus demografi ini menjadi semakin kuat.

Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja yang terampil serta memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang produktivitasnya.


Salah satu persiapan dalam hal ini adalah komitmen pemerintah dalam penganggaran di bidang pendidikan.

Agar besarnya anggaran bidang pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas sumber daya manusia, terutama sumber daya manusiayang akan masuk dalam bursa kerja dengan memperbanyak cakupan pendidikan kejuruan dan ketrampilan serta melalui Balai-balai Latihan Kerja terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta (Industri,perkebunan,pertambangan).

Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat besar dari bonus demografi yaitu harus memperhatikan;
a. Sumber daya manusiayang berkualitas.
Masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara apabila ada kesempatan kerja yang produktif.
b. Daya serap tenaga kerja terhadap diversitas pekerjaan
Terserapnya tenaga kerja menjadi faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat.
c. Meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga.
Setiap rumah tangga memiliki potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga angka pengangguran menurun.
d. Peranan wanita dalam pasar kerja
e. Peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja akan membantu peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif menjadi benarbenar produktif.  


 



4. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA PENDUDUK
Setiap negara mempunyai masalah dibidang kependudukan. Masalah kependudukan yang dihadapi suatu negara cenderung berbeda dengan negara yang dihadapi negara lain. 

Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia, memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi.

Permasalahan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut;
a. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (jumlah)
1) Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.

Masalah jumlah penduduk yang besar di antaranya adalah:
a) Jumlah penduduk Indonesia menempati nomor empat di dunia. Untuk jumlah penduduk yang ada di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020 akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa, tentu saja menjadi maasalah yang cukup rumit yaitu:Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh. 


 


b) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.

2) Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 –1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun dan periode 2000-2010 sebesar 1,49%, dan terus meningkat. Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang akan mengakibatkan berbagaia permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi dan
social.

Pertumbuhan penduduk pada 10 propinsi tertinggi dapat dilihat pada gambar berikut. 


 




3) Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Sebagai contoh Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.

Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.

Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan
keamanan negara.  Persebaran penduduk Indonesia dapat dilihat pada peta berikut ! 


 




Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas.

Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
a) Munculnya permukiman liar.
b) Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik
oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
c) Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
d) Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lainlain.

b. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
1) Tingkat Kesehatan
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat Angka kematian dan Angka harapan hidup. Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik.


 



Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.


2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikannya penduduk di negara-negara yang sedang berkembang relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. 

Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakuka oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.

Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
a) Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum selesai.
b) Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah.
c) Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
d) Dampak yang ditimbulkan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah: rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
e) Munculnya pemukiman kumuh sebagai dampak permasalahan kependudukan


 


Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini tampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.


3) Tingkat Pendapatan
Indonesia tidak termasuk negara miskin, namun jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2020 menurut catatan BPS meningkat. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas sumber daya manusia. 

Semakin tinggi kualitas sumber daya manusiapenduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.


Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila hasil industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. 

Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.

Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah. Bila kemampuan menabung rendah, pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak lancar.

5. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan di Indonesia telah diupayakan melalui:

 
a. Pengurangan pertumbuhan penduduk.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air.
 

Keluarga berencana (KB) merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. 

Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup
anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
 

Selain program keluarga berencana, pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan dengan kewajiban pendidkan dasar dan menengah. 

Wawasan masyrakat yang mulai terbuka melalui proses pendidikan menimbulkan paham kesetaraan antara jenis kelamin sehingga perempuan diberi kesempatan untuk sekolah yang tinggi dan menempati posisi-posisi pekerjaan strategis dengan jenjang karier jelas menjadikan perempuan menunda pernikahannnya untuk mengejar karier atau sekolah. 

Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada tidak terjadinya pernikahan dini sehingga menahan laju tingkat kelahiran penduduk.


b. Upaya mengatasi masalah penyebaran penduduk yang tidak merata.

 
Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah diantaranya:
1) Pemerataan pembangunan.
2) Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
3) Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
4) Program Transmigrasi, dengan tujuan;
 

c. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas kesehatan.

 
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia yaitu:
1) Melaksanakan program perbaikan gizi, teruatama pada balita dengan POSYANDU
2) Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
3) Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
4) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
5) Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
6) Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
7) Penyediaan air bersih.
 

d. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan.


Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
1) Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
2) Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
3) Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran 1994/1995.
4) Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi
berprestasi di sekolahnya.
5) Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
6) Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
7) Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan.
8) Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
9) Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
10) Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
11) Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
12) Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembagalembaga pemerintah


e. Upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat pendapatan penduduk.

Upaya menaikan pendapatan perkapita yang dilakukan pemerintah diantaranya:
1) Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
2) Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
3) Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan pendidikan.
4) Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
5) Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.
6) Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
7) Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
8) Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.

C. Rangkuman
1. KUALITASPENDUDUK adalah tingkat kehidupan penduduk yangb erkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan. Manusia selalu senantiasa berusaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya, Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, mata pencaharian, dan lain-lain.
2. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA , merupakan pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang. Ditentukannya IPM menjadikan kita dapat mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Selain itu, IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
3. BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN, Didalam ilmu demografiBonus Demografi terjadi dimana terjadi kondisi transisi demografi yang sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia nonproduktif (usia 0-14 dan di atas 64 tahun). Indonesia akan mendapat banyak keuntungan bonus demografi selama rentang waktu 2020-2035. Puncaknya akan terjadi pada 2030. Jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah penduduk dengan usia nonproduktif. Munculnya bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosialekonomi. Salah satunya menyebabkan tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk non-produktif akan sangat rendah. Adanya kondisi bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara. Namun apabila gagal dalam mengelola malah akan menjadi beban pembangunan
4. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA PENDUDUK. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia, memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi.Permasalahan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut; Jumlah Penduduk Besar, Pertumbuhan Penduduk Cepat, Persebaran Penduduk Tidak Merata, Tingkat Kesehatan rendah, Tingkat Pendidikan rendah, Tingkat Pendapatan rendah.
5. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA telah diupayakan melalui: Program Pengurangan pertumbuhan penduduk, Program Pemerataan pembangunan. Program peningkatan layanan kesehatan, Peningkatan layanan pendidikan di Indonesia, dan Program penaikan pendapatan perkapita.

D. Latihan Soal

1. Yang dimaksud dengan kualitas penduduk adalah....
A. banyaknya penduduk sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi
B. banyaknya penduduk sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang rendah
C. keadaan penduduk dilihat dari segi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan
D. keadaan penduduk dilihat dari segi kesehatan saja
E. keadaan penduduk dilihat dari segi komposisi usia
 

2. Di bawah ini yang termasuk kependudukan dari segi kualitatif adalah....
A. jumlah penduduk
B. persebaran penduduk
C. pertumbuhan penduduk
D. angka harapan hidup
E. estimasi penduduk
 

3. Faktor utama pertumbuhan penduduk alami dalam sebuah negara adalah....
A. lahir dan mati
B. lahir dan migrasi
C. mati dan migrasi
D. urbanisasi dan mati
E. lahir dan urbanisasi
 

4. Perbandingan jumlah penduduk terhadap lahan pertanian adalah....
A. kepadatan penduduk agraris
B. kepadatan penduduk fisiologis
C. kepadatan penduduk kasar
D. kepadatan penduduk ekonomis
E. kepadatan penduduk fisiografis
 

5. Upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah adalah…
A. Membangun sekolah di kota-kota besar
B. Membangun pemvangkit tenaga listrik
C. Meningkatkan program keluarga berencana
D. Mencanangkan program wajib belajar 12 tahun
E. Membangun inprastruktur jalan
 

6. Keberhasilan program KB di suatu daerah ditunjukkan oleh ....
A. menurunnya ASFR
B. menurunnya ASDR
C. naiknya ASFR
D. menurunnya kematian bayi
E. naiknya CBR
 

7. Pertumbuhan penduduk adalah …
A. bertambah atau lahirnya jumlah penduduk,di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu
B. berkurangnya atau matinya penduduk di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu
C. bertambah dan berkurangnya kematian dan kelahiran disuatu negara dalam kurun tertentu
D. bertambah dan berkurangnya kelahiran dan jumlah penduduk waktu tertentu disuatu negara
E. bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu
 

8. Pertumbuhan penduduk alami dihitung dari….
A. Jumlah kelahiran saja
B. Jumlah kelahiran dan kematian
C. Jumlah kelahiran dan migrasi
D. Jumlah kematian saja
E. Jumlah kematian dan migrasi
 

9. Salah satu dampak negatif akibat adanya bonus demografi dapat dirasakan pada bidang lingkungan. Hal ini disebabkan oleh….
A. Persebaran penduduk yang tidak merata
B. Kualitas sumberdaya manusia yang rendah
C. Banyaknya tingkat pengangguran
D. Populasi penduduk produktif meningkat
E. Angka pertumbuhan penduduk yang rendah
 

10. Di bawah ini adalah hal-hal yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas penduduk, kecuali....
A. tingkat kesehatan
B. tingkat kesejahteraan penduduk
C. pendidikan kependudukan
D. pendapatan per kapita
E. rasio ketergantungan