Buku Kurikulum Merdeka IPS Kelas X Tema 01. Sejarah Indonesia: Manusia, Ruang, dan Waktu


 

Gambaran Tema
Pada bagian ini, kalian akan mempelajari ilmu sejarah, bagaimana cara mempelajari ilmu sejarah, berpikir kesejarahan, memiliki kecakapan sejarah, dan mengerti manfaat belajar ilmu sejarah termasuk kajian sejarah Indonesia. 

Manusia, masyarakat, dan peristiwa yang terjadi pada masa lampau adalah fokus kajian sejarah. Meski ilmu sejarah mempelajari peristiwa pada masa lampau, sejarah selalu lekat dan hidup dalam keseharian manusia. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau selalu relevan dan aktual hingga masa kini dan mendatang.


Bagaimana ilmu sejarah dapat menjelaskan berbagai fenomena baik pada tingkat lokal, nasional, dan global yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, akan kalian pelajari di bab ini.

 



Capaian Pembelajaran Sejarah Indonesia
Pada akhir kelas X, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah, yaitu: manusia, ruang, waktu, diakronik (kronologi), sinkronik, dan penelitian sejarah yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah. 

Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat, kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu, mereka juga mampu mengambil hikmah dari peristiwa sejarah serta menggunakan konsep-konsep dasar ilmu sejarah dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
• Mengetahui beberapa konsep tentang ilmu sejarah dan manfaat belajar ilmu sejarah.
• Menjelaskan tentang sejumlah konsep ilmu sejarah, dapat menguraikan tentang berbagai peristiwa bersejarah, serta pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat.
• Menggunakan konsep yang dipelajari sebagai salah satu cara untuk melakukan pengamatan dan mengidentifikasi berbagai peristiwa bersejarah.
• Menganalisis berbagai fenomena sejarah dalam kehidupan sehari-hari dari konsep dan teori yang telah dipelajari.
• Mengevaluasi berbagai sumber sejarah.
• Membuat laporan tugas.
• Menunjukkan sikap dan pandangan yang mencintai bangsa Indonesia, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Materi Kelas X
• Pengantar ilmu sejarah
• Manfaat ilmu sejarah
• Manusia sebagai penggerak, pelaku dan saksi sejarah
• Diakronik (kronologi) dan sinkronik dalam sejarah
• Penelitian sejarah
• Penulisan sejarah
• Sejarah dan teori sosial

 

Kopi dan biji kopi. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil biji kopi
terbesar di dunia. Sekitar 8% dari biji kopi di dunia berasal Indonesia


 

A. Pengantar Ilmu Sejarah
Adakah dari kalian yang gemar minum kopi? Nah, ketika kalian melihat secangkir kopi dan biji-biji kopi, dapatkah kalian menjelaskan, bagaimana masyarakat Indonesia mengenal kopi? Bagaimana keterkaitan kopi dengan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada masa kolonial yang pernah terjadi pada tahun 1830-1870? 

Dapatkah kalian menuliskan kronologi tentang perkembangan kopi di masyarakat kalian? Tentu kalian dapat mencari melalui berbagai macam sumber untuk menjawab pertanyaan di atas. Bagi penikmat kopi, tentu akan lebih seru apabila kalian mengetahui dan dapat menjelaskan keberadaan kopi yang kalian nikmati. Di balik cerita tentang kopi, ternyata sarat dengan peristiwa bersejarah. 





B. Penelitian Sejarah
Kajian ilmu sejarah bukanlah mitos melainkan peristiwa nyata yang terjadi pada masa lampau. Sebagai ilmu, ilmu sejarah menggunakan penelitian ilmiah untuk menyingkap suatu kajian sejarah. Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengungkap, menginvestigasi, dan menganalisis suatu fenomena atau kejadian dengan prosedur ilmiah. 

Ketika melakukan penelitian sejarah, kalian mirip dengan seorang detektif yang berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, menggunakan berbagai macam sumber untuk memperoleh data, dan selanjutnya mengolah dan menganalisis data untuk disampaikan menjadi laporan penelitian.


Penelitian sejarah menurut Louis Gottschalk (dikutip dari Saidah, 2011) menerapkan empat kegiatan pokok sebagai cara melakukan penelitian dan penulisan sejarah. 

Keempat kegiatan tersebut adalah 1) Mengumpulkan berbagai informasi tertulis dan lisan yang relevan; 2) Membuang informasi yang tidak jelas dan keasliannya masih diragukan; 3) Mengambil kesimpulan dari bukti dan sumber sejarah yang tepercaya; dan 4) merangkai semua bukti dan sumber menjadi laporan.
 

Selanjutnya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah (Lohanda, 2011; Saidah, 2011; Herlina, 2020) adalah sebagai berikut:
1. Heuristik yang berarti mengumpulkan berbagai data dari berbagai sumber sejarah.
2. Kritik dan verifikasi yang berarti melakukan pemeriksaan keaslian sumber sejarah.
3. Intepretasi yaitu menafsirkan dan memahami makna keterkaitan dari sumber­-sumber sejarah yang telah diverifikasi.
4. Historiografi yaitu tulisan, hasil penelitian dan laporan sejarah.
 

Ketika kalian melakukan penelitian sejarah, bagaimana kalian melakukan tahapan heuristik (mengumpulkan data) dan melakukan verifikasi data?


Hal yang perlu kalian kenali dan pahami adalah sumber sejarah. Secara umum terdapat dua macam sumber sejarah yaitu:


 

 

C. Penulisan Sejarah (Historiografi)
Tahapan selanjutnya setelah penelitian sejarah adalah melakukan penulisan sejarah atau yang dikenal sebagai historiografi. Pada tahap ini sejarawan menyusun hasil interpretasi berbagai fakta sejarah. 

Bentuk dari historiografi berupa publikasi, laporan penelitian sejarah. Hasil historiografi perlu dipublikasikan dan diketahui oleh berbagai kalangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. 

Menurut Lohanda (2011) kesuksesan seorang sejarawan diukur dari historiografinya. Historiografi menunjukkan salah satu bentuk komitmen keseriusan dalam belajar ilmu sejarah.


Historiografi sejarah Indonesia yang ditulis oleh para sejarawan baik dari Indonesia maupun luar Indonesia pada umumnya dikelompokan dalam tiga jenis yaitu:
Historiografi tradisional yaitu tulisan sejarah dari masa Kerajaan HinduBuddha, masuknya Islam di Indonesia, dan Kerajaan-Kerajaan Islam.
Ciri khas dari historiografi tradisional adalah berpusat pada istana, raja, dan bangsawan karena banyak menuliskan sejarah yang berkaitan dengan kekuasaan dan penguasa; Berpusat pada kedaerahan karena banyak menuliskan sejarah suatu daerah tertentu; dan Religiosentris yaitu berpusat pada hal yang berkaitan dengan agama, kepercayaan dan hal yang dianggap sakral.
Historiografi kolonial yaitu tulisan sejarah dari masa kolonial. Ciri khas dari historiografi kolonial yaitu Eropa sentris yang memusatkan pada tulisan sejarah tentang berbagai bangsa Eropa yang pernah singgah dan bahkan berkuasa di Nusantara. Karena ditulis oleh sejarawan dan ilmuwan Eropa, pandangannya cenderung berangkat dari kacamata bangsa Eropa. Sebagai contoh karya Thomas Stamford Raffles The History of Java yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1817. Ada pula Belanda-sentris yaitu tulisan sejarah yang dibuat oleh sejarawan dan ilmuwan Belanda yang kuat dengan pandangan bangsa Belanda.
Sebagai contoh De Atjeher (1893) karya Christiaan Snouck Hurgronje

 <

 

• Tulislah historiografi sebagai laporan penelitian sejarah kalian.
• Presentasi dan diskusikan historiografi kalian agar mendapatkan
masukan dari berbagai pihak sehingga semakin sempurna karya dan
pengetahuan kalian.



D. Sejarah dan Teori Sosial

 
Pada materi awal dari bab ini, kalian sudah mempelajari bahwa perbedaan antara ilmu sejarah dan ilmu sosial humaniora adalah penekanan diakronis dan sinkronisnya. 

Kedua disiplin ilmu tersebut sama-sama bersifat diakronis dan sinkronis. Akan tetapi, ilmu sejarah cenderung diakronis sementara ilmu sosial-humaniora cenderung sinkronis. Masing-masing disiplin ilmu sosial humaniora memiliki kekhasan, baik cara pandang (perspektif), teori, maupun metode dalam mengkaji suatu fenomena sosial.


Objek kajian dari ilmu sosial dan humaniora adalah manusia dan lingkungan. Manusia dapat dilihat sebagai individu dan kelompok. Masing-masing dari disiplin ilmu memiliki sejarah kelahiran. Dalam filsafat ilmu pengetahuan, hal ini disebut sebagai ontologi. Sementara cara ilmu tersebut dipelajari disebut sebagai epistemologi. Adapun nilai atau guna dari suatu ilmu yang dipelajari disebut sebagai aksiologi. 

Ketiga hal itulah yang membedakan satu ilmu dengan yang lain. Dengan kata lain, masingmasing ilmu sosial humaniora memiliki filsafat ilmu yang berbeda.


Walaupun berbeda, ilmu-ilmu tersebut saling membutuhkan. Ketika kalian nanti belajar lebih lanjut tentang semua materi dari buku ini (baik
itu ilmu sejarah, sosiologi, ekonomi, dan geografi yang merupakan bagian dari rumpun ilmu sosial humaniora), kalian akan melihat bahwa ilmu-ilmu tersebut saling mendukung dan melengkapi dalam menjelaskan fenomena kehidupan yang kompleks.


Seorang sejarawan bernama Peter Burke dalam karyanya yang berjudul History and Social Theory (1991) menjelaskan bagaimana hubungan antara ilmu sejarah dan ilmu sosial lainnya. Sebelum abad ke-19, di Eropa, terutama ketika Abad Pencerahan (Age of Enlightenment), hubungan antara sejarawan