Buku Kurikulum Merdeka IPS Kelas X Tema.02 Sosiologi : Individu dan Masyarakat

 


Gambaran Tema
Sosiologi adalah ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sebagai ilmu yang mempelajari manusia dan masyarakat, sosiologi bukan ilmu yang membahas tentang benar dan salah, melainkan menjelaskan berbagai fenomena sosial secara ilmiah. 

Pada bagian ini kalian akan mempelajari sejarah sosiologi dan beberapa sosiolog yang melahirkan teori-teori sosiologi. Selain itu, kalian akan belajar cara melakukan penelitian sosial secara sederhana, sehingga teori yang kalian pelajari dapat membantu untuk menganalisis berbagai gejala sosial. Harapannya, kalian akan mendapatkan manfaat dari belajar sosiologi. Beberapa topik sosiologi seperti tindakan sosial, interaksi sosial, lembaga sosial, dan heterogenitas sosial juga akan dipelajari pada bagian ini.

 

 

Capaian Pembelajaran Sosiologi
Di akhir kelas X, peserta didik memahami dan mempraktikkan pengetahuan sosiologi untuk mengenali identitas diri dan lingkungan sosial sekitarnya yang beragam/berkebinekaan beserta permasalahannya, dari mulai lingkungan terdekat (keluarga, kelompok teman sebaya, dan kelompok masyarakat sekitar). Dalam fase ini, peserta didik memahami langkah-langkah penelitian sosial. Ia mulai melakukan penelitian dasar untuk mengkaji realitas sosial dan gejala sosial di lingkungan sekitarnya dengan mengidentifikasi masalah sosial tertentu, mempraktikkan strategi pengumpulan informasi, serta mengomunikasikan hasil penelitiannya secara sederhana.

Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
• Menyebutkan beberapa konsep sosiologi dan manfaat belajar sosiologi
• Menjelaskan beberapa paradigma dalam sosiologi dan cara belajar sosiologi.
• Menggunakan teori yang dipelajari guna melakukan pengamatan berbagai gejala sosial sehari-hari.
• Mengidentifikasi berbagai gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari dari konsep/teori yang telah dipelajari.
• Menyimpulkan beberapa materi yang telah dipelajari.
• Membuat dan mempresentasikan laporan penelitian sosial secara sederhana dalam berbagai bentuk laporan tugas.
• Berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam menyikapi keberagaman masyarakat Indonesia.

Pertanyaan Kunci:
• Mengapa individu dan masyarakat menjadi bagian penting dari sosiologi?
• Bagaimana masyarakat dapat terbentuk?
• Bagaimana sosiologi mampu menjelaskan berbagai gejala sosial?
• Bagaimana individu menyikapi keragaman sosial di masyarakat?

Kata Kunci:
Individu, Sosial, Masyarakat, Penelitian

 

Suasana sebuah pasar sebagai salah satu tempat masyarakat berinteraksi dan bersosialisasi

 

 

A. Pengantar Sosiologi:
Kelahiran dan Kajian Sosiologi
Lihatlah lingkungan sekitar kalian, amatilah bagaimana individu berinteraksi dengan individu lain? Mengapa manusia harus menyesuaikan diri dengan masyarakat di mana mereka tinggal? Apakah kita membutuhkan teman dan sahabat untuk berbagi cerita tentang berbagai peristiwa yang pernah kita alami?
Sebelum kalian membaca lebih lanjut materi sosiologi dalam buku ini, kalian membutuhkan imajinasi agar kalian dapat memahami cara belajar sosiologi.
Bayangkan, apabila kalian bagian dari penumpang sebuah kapal yang berisi 100 orang lalu kapal tersebut terdampar di sebuah pulau terasing tanpa penduduk.

 

 

 

B. Sosiologi Sebagai Ilmu yang Berparadigma Ganda

Seorang sosiolog berkebangsaan Amerika Serikat, George Ritzer, pada tahun 1975 menuliskan sebuah buku yang berjudul Sosiology: A Multiple
Paradigm Science. Berdasarkan pemikiran Ritzer dalam buku tersebut dijelaskan bahwa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki dan menggunakan berbagai paradigma (kerangka atau cara berpikir) yang melahirkan banyak perspektif dan teori untuk menganalisis berbagai kajian sosiologi dalam rangka membantu memahami kehidupan sosial. 

Melalui berbagai teori tersebut kalian dapat memilih teori yang sesuai untuk menjelaskan minat kajian yang ingin dipelajari. Hal ini tentu berdampak pada perbedaan pandangan yang beragam. Contohnya tugas kalian sebelumnya yang mengkaji masyarakat berdasarkan teori konflik dan teori fungsionalisme struktural.


Selanjutnya, Ritzer (1975) membagi tiga paradigma utama yang berasal dari berbagai gagasan para sosiolog, filsuf dan ilmuwan sosial sebagai berikut:
1. Paradigma Fakta Sosial
Paradigma fakta sosial dipengaruhi oleh para sosiolog seperti Emile Durkheim, Karl Marx, Talcott Parsons dan masih banyak lagi. Menurut paradigma ini, fokus kajian sosiologi adalah fakta sosial, baik dalam bentuk bendawi (ragawi, material) maupun tidak berbenda (non-material) seperti ide ataupun gagasan. Berdasarkan paradigma ini norma, aturan, pemerintahan, peran sosial, status sosial, kelas sosial merupakan fakta sosial.
Berbagai teori sosiologi lahir dari paradigma ini seperti teori fungsionalisme struktural, teori konflik, teori sistem dan teori sosiologi makro. Salah satu contoh pendekatan dengan paradigma fakta sosial adalah perilaku individu dibentuk dan dikendalikan oleh berbagai norma dan aturan sosial. 

 

 

C. Penelitian Sosial
Setelah kalian mengenal berbagai teori dari para sosiolog, tentu kalian akan bertanya bagaimana cara melakukan penelitian sosial. Sebagai ilmu yang empiris, temuan dan pendapat kalian harus berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang menerapkan metode ilmiah. Sebagai ilmu yang kumulatif, sosiologi harus selalu melakukan penelitian sosial.


Mengapa belajar sosiologi harus melakukan penelitian sosial? Penelitian sosial yang dilakukan para sosiolog bertujuan mengumpulkan data dan menemukan fakta baru untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 

Apabila kalian membaca lagi berbagi paradigma di atas, sebenarnya metode penelitian yang dilakukan para sosiolog bermacam-macam. Tetapi hal mendasar yang harus dilakukan oleh sosiolog adalah memiliki minat, ketertarikan, imajinasi dan rasa ingin tahu sehingga terdorong untuk melakukan penelitian.

Penjelasan Konsep
• Penelitian menurut KBBI adalah 1). pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2 kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum;~ dasar penelitian dengan tujuan mengembangkan teori-teori ilmiah atau prinsip-prinsip dasar suatu disiplin yang lebih baik daripada hanya memecahkan persoalan praktis;
• Fungsi dari pertanyaan penelitian adalah memandu penelitian agar fokus dan terarah.
• Hipotesis adalah kesimpulan sementara





D. Tindakan Sosial, Interaksi Sosial dan Identitas
Tindakan sosial merupakan salah satu konsep mendasar dalam ilmu sosial, termasuk sosiologi. Manusia hidup bersama dan berinteraksi dengan orang lain melalui tindakan sosial. Bahkan menurut Max Weber, pemahaman terhadap tindakan sosial yang dilakukan individu akan membawa kita memahami kondisi sosial dengan lebih baik. Lalu apa yang dimaksud dengan tindakan sosial itu? Mengapa tindakan sosial demikian penting dalam mengkaji ilmu sosial? Apa saja yang termasuk tindakan sosial? 

 

 

E. Lembaga Sosial
Lembaga sosial yang kalian pelajari pada bagian ini merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Berbagai padanan dari istilah lembaga sosial adalah pranata sosial dan institusi sosial. Kita sebagai mahluk sosial membutuhkan hidup bersama, berkelompok dan berorganisasi dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Wujud dan bentuk dari hidup berkelompok adalah lembaga sosial. Kita memiliki keluarga, memiliki guru, melakukan konsumsi adalah contoh bahwa hidup manusia selalu melekat dan terkait dengan lembaga sosial.

Identitas kita, misalnya anaknya siapa, siswa dari sekolah mana, agama apa yang dianut, menunjukkan kedekatan kita dengan lembaga sosial. Termasuk status sosial kita, yang menunjukkan individu sebagai apa dan perannya apa, sangat terkait dengan lembaga sosial.

Penjelasan Konsep
• Status sosial dapat dipahami sebagai posisi individu dalam suatu lembaga sosial atau suatu keadaan yang dilekatkan pada individu yang terkait dengan keanggotaannya dalam lembaga sosial.
• Contoh: Status sosial yang terkait dengan lembaga keluarga, sebagai anak, misalnya: Anaknya Pak Jujun. Status sosial yang terkait dengan lembaga sosial, sebagai siswa, misalnya: siswa SMA Suka Maju.

Berbagai bentuk dari lembaga sosial yang menentukan identitas, status, dan peran individu adalah keluarga, pendidikan, agama, ekonomi dan politik. Sebelum lebih jauh kita belajar tentang lembaga sosial, mari kita
pelajari bagaimana para sosiolog mendefinisikan lembaga sosial.

Berikut definisi dari lembaga sosial yang dijelaskan oleh para sosiolog yang dirangkum oleh Soekanto (2009):