Materi PPKN Kelas XI Kurikulum Merdeka Bagian 3 Bhinneka Tunggal Ika : Unit 1 Kita dan Masyarakat Global

 


 


Bagian ini hendak mengkaji tentang kedudukan hubungan antara kita dan masyarakat dunia. Untuk memahami bagaimana hubungan tersebut, kita bisa menelusurinya melalui pertanyaan ini?
1. Bagaimana kedudukan kita dalam masyarakat dunia?
2. Bagaimana masyarakat di berbagai belahan dunia saling berkontribusi pada pembentukan identitasnya masing-masing? Bagaimana globalisasi berkontribusi atas hal ini?

1. Tujuan Pembelajaran
Pada unit ini, kalian diharapkan mampu menjelaskan kedudukan kita, sebagai bangsa Indonesia, dalam konteks masyarakat global. Kalian juga dapat menjelaskan tentang bagaimana globalisasi berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia sekaligus bagaimana tiap-tiap dari masyarakat itu turut membentuk identitas masyarakat global. 

 



2. Aktivitas Belajar 1
Isilah tabel KWL. KWL adalah kepanjangan What I Know, What I Want to Know, dan What I Learned, yang berarti “Apa yang saya tahu”, “apa yang saya ingin ketahui”, dan “apa yang telah saya ketahui”.


Pertama-tama, kalian perlu mengisi 2 kolom di awal pembelajaran. Berikut panduan pertanyaan untuk mengisi tabel KWL tersebut.
1. Apa yang kalian pahami mengenai masyarakat global? Apa yang kalian pahami tentang kita dan globalisasi bisa saling mempengaruhi?
2. Tuliskan apa yang ingin kalian ketahui tentang Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dalam konteks masyarakat global. 

 





Era globalisasi telah membawa manusia pada satu tahap peradaban yang cukup maju. Masa ini ditandai oleh berbagai penemuan baru dan kemajuan di berbagai bidang.
Bagi umat manusia, perkembangan pesat ini sangat menguntungkan. Betapa tidak, mereka cukup terbantu karena dipermudah dalam berbagai hal. Batas-batas geo grafis bukan lagi menjadi penghalang, karena akses informasi bisa didapatkan sedemikian mudah.

Berbagai perubahan yang menyertai era globalisasi ini, pada gilirannya juga memberikan pengaruh pada cara pandang manusia terhadap kehidupan alam semesta. Nilai, norma, dan pola hidup berubah teramat cepat dan menjadi tatanan baru. Tatanan itulah yang pada akhirnya menjauhkan manusia dari kepastian nilai yang berpuluh-puluh tahun lamanya ia pegang.

Dari sini, muncullah perdebatan-perdebatan mengenai bagaimana cara menyikapi era globalisasi ini. Karena bagaimanapun juga, globalisasi beserta masalah yang ditimbulkannya merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari, sebagai bagian dari dinamika sejarah hidup manusia. Tentunya, dibutuhkan cara yang lebih arif dalam menyikapi berbagai keruwetan era globalisasi ini.

Globalisasi berasal dari kata globalization. Global berarti mendunia, sementara ization adalah prosesnya. Dalam Encyclopaedia Britannica (2015) disebutkan kalau fenomena ini bukanlah situasi yang baru, karena banyak kerajaan maupun gerekan keagamaan yang telah menjalani proses globalisasi. Secara sederhana, kita bisa memaknai globalisasi ini sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia (KBBI).

Banyak faktor yang mendorong terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi informasi dan transportasi adalah di antaranya. Dengan teknologi dan transportasi yang semakin canggih, transaksi dalam bidang ekonomi antarnegara menjadi sangat mudah. Pengiriman barang dan jasa bisa dengan sangat mudah dilakukan. Inilah salah satu dampak positif dari globalisasi. Dampak positif lainnya adalah pengembangan ilmu pengetahuan, terjalinnya hubungan antarwarga dunia, informasi yang sedemikian mudah diakses, dan aspek-aspek lainnya.

Selain berdampak positif, ada juga akibat negatif dari fenomena ini. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, di satu sisi, memberi kemudahan bagi publik dalam mengakses informasi, mengembangkan segenap potensinya serta tuntutan perjuangan hidupnya, tapi di sisi lain, ia telah menjadi instrumen negara-negara industri maju dan kekuatan elit minoritas pemilik modal guna melakukan hegemoni dan dominasinya
atas kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. (Korten, 2015)

Kekuatan ekonomi yang raksasa bergerak melampaui batas-batas teritorial suatu negara guna melakukan ekspansi ekonomi di berbagai pelosok dunia. Kenyataan inilah yang memberikan dampak akan semakin melemahnya posisi kekuatan ekonomi lokal.
Dalam ranah budaya, hegemoni ini tampak dalam penciptaan pola hidup konsumeristik dan pop culture, yang memposisikan manusia sebagai objek distribusi produksi belaka.

Kita merasakan bahwa kebudayaan luhur mulai mendapatkan tantangan dari budaya baru. Konsumerisme, hedonisme, serta pudarnya tata krama mulai terasa. Kehidupan pertanian perlahan-lahan mulai ditanggalkan, karena pada saat yang sama, masyarakat kita bergerak menjadi masyarakat industri.

Ada tiga respon yang bisa diberikan oleh sebuah kelompok terhadap fenomena globalisasi ini. Pertama, kelompok rejeksionis yang menolak mentah-mentah segala bentuk produk pemikiran era globalisasi. Kelompok ini percaya bahwa yang berbau asing harus ditolak, karena tidak sesuai dengan jati diri serat kepribadian bangsanya.

Sikap ini sembari dibarengi dengan sikap superior atau mengakui bahwa hanya kebudayaannya saja yang paling adiluhung, sementara yang lain lebih rendah.
Kelompok kedua, adalah mereka yang menerima segala bentuk produk globalisasi dengan tidak pernah melakukan filter terhadapnya. Ini kebalikan dengan sikap kelompok pertama. Mereka menerima tanpa filter nilai, budaya, serta tradisi yang datang dari luar kebudayaannya.

Sementara yang ketiga adalah mereka yang memilih untuk bersikap adaptif, tidak menampik tetapi juga tidak menerimanya begitu saja. Dengan kata lain, ada proses seleksi untuk memilih dan memilah produk mana yang sesuai dengan nafas kehidupan bangsa sembari melakukan refleksi kritis terhadap segala hal yang merupakan bentukan dari masa ini.

Seperti halnya masyarakat dunia yang memiliki pengaruh terhadap kehidupan kita, begitupun juga sebaliknya. Kehidupan kita sebagai sebuah bangsa turut membentuk identitas masyarakat dunia. Apa yang kita miliki (nilai, tradisi, budaya dan lainnya) menjadi bagian dari kekayaan kebudayaan dunia yang begitu kaya. Di antara kebudayaan itu, semuanya memiliki keunggulan dan kelebihannya. 

 





3. Aktivitas Belajar 2
a. Setelah kalian mendalami artikel di atas, kalian akan dibagi ke dalam empat kelompok.
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang tema yang berbeda, tetapi masih berkaitan dengan tema artikel di atas.
c. Kelompok pertama mengidentifikasi tentang alasan “Mengapa Kita Menjadi Bagian dari Warga Dunia.” Kelompok kedua menelaah “Aspek-aspek dalam kehidupan kita yang merupakan bagian dari fenomena global.” Kelompok ketiga mendiskusikan “Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi.” Kelompok keempat melihat bagaimana “Pancasila menjadi Jati Diri Bangsa Indonesia di Era Globalisasi.”
d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di kelas besar.

4. Refleksi
Setelah mengikuti pembelajaran hari ini, silahkan kalian melakukan refleksi. Untuk membantu merefleksikan aktivitas yang dilakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah...
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ...
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari... 


 




5. Rangkuman
a. Sebagai sebuah fenomena, globalisasi adalah fakta. Kita hidup di era tersebut.
Tatanan dunia mengalami berbagai perubahan akibatnya.
b. Tak bisa dinafikan, ada dampak positif dan negatif dari kemunculannya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, kemajuan bidang teknologi dan transformasi adalah contoh bagaimana dampak positif dari globalisasi. Tetapi, dampak negatifnya juga sangat terasa. Nilai-nilai kearifan dan kebudayaan lokal, semakin luntur seiring dengan penetrasi dari kebudayaan yang datang dari dunia luar.
c. Ada tiga respon yang bisa diberikan dalam menyikapi fenomena global ini: menolak, menerima, atau menerima dengan membangun kolaborasi.


6. Uji Pemahaman
Untuk mengetahui sejauh mana pemahamanmu tentang unit ini, jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah.
a. Apakah globalisasi berpengaruh terhadap pembentukan identitas kita?
b. Ada banyak aspek dalam kehidupan kita yang terpengaruh oleh globalisasi. Berikan analisismu terhadap pengaruh globalisasi dalam aspek ekonomi, teknologi, serta budaya?
c. Melalui strategi seperti apa agar generasi muda bisa menjadikan Pancasila sebagai benteng bagi penguatan karakter bangsa?