Materi PPKN Kelas XI Kurikulum Merdeka Bagian 3 Bhinneka Tunggal Ika : Unit 4 Merawat Tradisi Lokal dan Kebinekaan

 



Pertanyaan kunci yang akan dikaji pada unit ini adalah:
1. Bagaimana kearifan dan tradisi lokal itu kita kenali dan rawat sehingga ia bisa menjadi pandangan hidup masyarakat kita?
2. Sebagai generasi muda, bagaimana sikap serta tindakan yang harus kita lakukan dalam melestarikan tradisi lokal yang begitu beragam?

1. Tujuan Pembelajaran

Pada unit ini, kalian mampu menjelaskan tradisi lokal yang ada dalam masyarakat kita. Tak hanya menjelaskan, kalian juga diharapkan mampu menginventarisir berbagai bentuk kearifan tersebut serta dijadikan pegangan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kalian juga dapat menjelaskan tentang fungsionalisasi Pancasila sebagai pegangan dalam menghadapi kehidupan global. 

 



2. Aktivitas Belajar 1

Masyarakat Kampung Naga Menjaga Kelestarian Alam

Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani. Diluar itu, masyarakat Kampung Naga bermatapencaharian sebagai perajin anyaman bambu, pun yang kerajinan rumah tangga atau industri kecil lainnya.

Publik mengenal kampung masyarakat Sunda ini sebagai kampung adat. Penduduk Kampung Naga baik yang masih tinggal di sana atau di luar, menganggap tempat kelahirannya tersebut sebagai warisan leluhur untuk anak cucunya sehingga harus dijaga.

Cara untuk menunjukkan hal tersebut ada dalam prilaku maupun upacara ritual yang diselenggarakan secara rutin. Mereka juga memberlakukan semacam tabu yang harus dihindari.

Salah satu ciri yang melekat pada masyarakat adat Kampung Naga adalah konsistensinya untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari. Mereka melihat alam sebagaimana manusia, yang harus diperlakukan dengan baik. Tidak dieksploitasi, ditebangi pohonnya semena-mena tanpa ditanami kembali.

Aktivitas untuk melindungi hutan mereka tunjukkan dengan menetapkan
sebuah kawasan yang suci. Pada Kawasan tersebut ada yang disebut leuweung larangan (hutan larangan) dan leuweung tutupan (hutan tutupan). Disebut sebagai hutan larangan, karena disana ada pantangan. Di tempat itu pulalah, leluhur Kampung Naga dimakamkan.

Selain leuweung larangan, ada juga leuweung tutupan, tempat dimana tumbuh tanaman keras yang usianya sudah mencapai puluhan atau bahkan mungkin ratusan tahun. Hutan tutupan merupakan sumber kehidupan masyarakat adat Kampung Naga.

Harmonisasi dengan lingkungan juga dilakukan dengan cara membuat séngkédan. Melihat topografi wilayahnya yang berbukit-bukit, cara itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya longsor atau erosi. Tanah séngkédan tersebut kemudian diperkuat dengan susunan batu kali sehingga terlihat seperti teras.

Karena tidak menggunakan campuran pasir dan semen untuk penguat, air dari daerah yang lebih tinggi masih bisa mengalir ke daerah lebih rendah melalui batu-batu tersebut.

Disarikan dari Her Suganda, Kampung Naga Mempertahankan Tradisi, (Bandung: Kiblat, 2006)




 

3. Aktivitas Belajar 2

“Ada banyak cara yang bisa kalian lakukan sebagai generasi muda untuk menjaga, merawat dan melestarikan kearifan lokal yang kita miliki. Turutlah terlibat dalam proses pelestarian hal tersebut. Buatlah jurnal harian mengenai aktivitas ini.” 

 


 





4. Refleksi

Setelah mengikuti pembelajaran hari ini, silakan kalian melakukan refleksi. Untuk membantu merefleksikan aktivitas yang dilakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ...
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan seharihari adalah ...

5. Uji Pemahaman

Untuk mengetahui sejauh mana pemahamanmu tentang unit ini, jawablah pertanyaan berikut:
a. Apa tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam upayanya melestarikan tradisi lokal? Cara apa yang bisa ditempuh agar tantangan tersebut bisa diatasi?
b. Menurut kalian, masuknya berbagai kebudayaan asing ke Indonesia, apakah menjadi sebab lunturnya kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan nusantara? Berikan penjelasan!
c. Sebagai jati diri bangsa Indonesia, bagaimana caranya agar Pancasila bisa menjadi pegangan untuk berkolaborasi dengan tradisi atau budaya dari bangsa lain?