MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XI BAB I MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL INDONESIA

 




Pertanyaan Pemantik

Dari ilustrasi di atas, kita mengetahui bahwa produk pangan lokal Indonesia ternyata beraneka ragam.
1. Bagaimana cara mempromosikan produk pangan lokal Indonesia yang beraneka ragam tersebut agar dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dunia?
2. Apa saja media yang bisa kita gunakan untuk mempromosikan produk pangan lokal Indonesia kepada masyarakat?

 


 

 

Perhatikan dengan baik gambar ilustrasi pada awal bab! Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!


1. Gambar di atas adalah jenis-jenis pangan lokal Indonesia. Sebutkan jenis-jenis pangan lokal yang merupakan sumber karbohidrat.


2. Menurut kalian, apakah jenis-jenis produk pangan lokal yang terdapat pada gambar telah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia dan telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia?


3. Berikan pendapat kalian disertai dengan bukti-bukti yang mendukung bahwa produk pangan lokal Indonesia yang terdapat pada gambar di atas layak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dunia! Untuk membantu kalian menjawab pertanyaan ini, lakukan pencarian di internet atau gunakan sumber-sumber pustaka yang ada di perpustakaan sekolah!

4. Bagaimana cara mempromosikan produk pangan lokal Indonesia agar
dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dunia?

Sesuai dengan tujuan pembelajaran di atas, kalian akan mempelajari topik teks argumentasi dan teks persuasi. Pada teks argumentasi kalian akan mempelajari bagaimana cara menyampaikan ide atau gagasan dengan baik kemudian dilanjutkan dengan meyakinkan pembaca bahwa ide atau gagasan tersebut layak untuk diikuti. 

Terkait dengan tema pada bab ini tentang produk pangan lokal Indonesia, kalian akan berlatih menyampaikan ide atau gagasan tentang kelayakan produk pangan lokal Indonesia untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Pada saat mempelajari teks persuasi, kalian akan mempelajari ciri-ciri, tujuan, dan jenis-jenis teks persuasi. Pada akhir bab, kalian akan membuat poster untuk mempromosikan produk pangan lokal Indonesia kepada masyarakat Indonesia dan dunia.

A. Membaca Kritis Teks Argumentasi 


 

 

Berikut adalah salah satu contoh teks argumentasi. Bacalah dengan baik
sehingga kalian memahami pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh penulis. Dengan memahami pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh penulis, kalian diharapkan mampu memberi tanggapan secara kritis terhadap permasalahan yang diberikan.

Kegiatan 1 Bacalah teks argumentasi di bawah ini! 






 

Kegiatan 2 Setelah kalian membaca teks di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini. 

1. Pada teks di atas terdapat beberapa kosakata yang perlu dipahami
artinya. Temukan arti kosakata berikut ini dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia kemudian gunakan kosakata tersebut untuk menyusun
kalimat baru yang berbeda dengan yang ada di dalam teks. Kalian bisa
menggunakan tautan (link) berikut untuk menemukan arti kata-kata
tersebut: https://kbbi.kemdikbud.go.id
a. basis
b. komoditas
c. replikasi
d. rasional
e. adaptasi
f. inisiatif
g. hayati
2. Salah satu produk pangan lokal yang ada di wilayah Indonesia Timur adalah sagu. Mengapa sagu merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa mendatang?
3. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengangkat jenis produk pangan sagu agar bisa diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat?
4. Mengapa sumber pangan lokal lebih ramah lingkungan? Jelaskan disertai bukti!
5. Jika sagu adalah sumber pangan lokal di daerah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku, adakah sumber pangan lokal yang berasal dari daerahmu? Jelaskan bagaimana potensi sumber pangan lokal yang berasal dari daerah kalian tersebut dalam minimal delapan kalimat.


B. Menemukan Ide Pokok dan Ide-Ide Pendukung dalam Teks Argumentasi


 

Kegiatan 1 Membaca teks argumentasi dan menemukan ide pokok dan ide-ide pendukung dalam setiap paragraf.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran, gagasan atau cita-cita sedangkan pokok adalah pusat. 

Jadi, ide pokok adalah rancangan pokok yang tersusun di dalam pikiran, gagasan atau merupakan suatu pikiran utama dari sebuah paragraf.

Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok. Ide pokok tersebut dituangkan dalam kalimat utama. Kemudian, ide pokok tersebut dijabarkan dalam ide-ide penjelas yang dituangkan dalam kalimat-kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topik.

Bacalah teks argumentasi berikut ini dan garis bawahi dengan pensil warna yang berbeda untuk membedakan ide pokok dan ide-ide penjelas yang ada dalam setiap paragraf.


 






Kegiatan 2 Menentukan pola pengembangan paragraf.
Pola pengembangan paragraf deduksi adalah apabila kalimat utama terletak di awal paragraf dan diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Namun, apabila sebuah paragraf diawali dengan kalimat-kalimat penjelas
dan diakhiri dengan kalimat utama, pengembangan seperti ini dinamakan pengembangan paragraf induksi.

Berikut contoh pola pengembangan paragraf deduksi.

Indonesia merupakan negara besar yang sedang giat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warganya. Untuk meningkatkan perekonomian tersebut, Indonesia giat meningkatkan kegiatan produksi di segala sektor, khususnya sektor pangan. Pemerintah didukung oleh masyarakat sedang berusaha memenuhi kebutuhan pangan bagi lebih dari 270 juta penduduk Indonesia. Kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia yang jumlahnya sangat besar tersebut diharapkan bisa dipenuhi dari produk pangan lokal. Produk pangan lokal akan dipasok oleh petani­petani Indonesia yang mengolah lahan pertanian dengan cara modern dan menggunakan teknologi terbaik. Tugas pemerintah kemudian adalah membantu para petani dalam upaya meningkatkan hasil produksi pangan dari setiap musim panen.

Paragraf berikut merupakan contoh pengembangan paragraf induksi.

Berbagai jenis panganan tradisional yang kita kenal menggunakan pati sagu sebagai bahan dasarnya. Untuk mendapatkan pati sagu harus melalui beberapa tahap atau proses. Pertama­tama dilakukan pemilihan pohon yang akan ditebang yang biasanya sudah berusia sekitar 8­10 tahun. Setelah pohon ditebang, dilakukan proses pembersihan batang pohon dan pemotongan batang pohon menjadi lebih kecil yang disebut tual. Tual tersebut dibawa keluar dari kebun dan akan mengalami proses pemarutan dengan mesin parut. Serbuk hasil parutan tadi ditampung di dalam sebuah bak yang berisi air yang akan dikeluarkan melalui sebuah pipa yang telah diberikan saringan sehingga menjadi sagu cair. Sagu cair tersebut kemudian didiamkan kurang lebih selama dua minggu hingga membeku dan menjadi sagu basah. Sagu basah itu kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari sehingga menjadi tepung sagu. Begitulah proses panjang yang dilalui dari sebatang pohon sagu hingga akhirnya dapat menjadi pati sagu dan siap diolah menjadi berbagai macam jenis pangan.


Kerjakanlah latihan di bawah ini secara berkelompok. Satu kelompok terdiri atas 4-5 siswa!
1. Jawablah soal benar atau salah di bawah ini!


 



2. Identifikasilah pola pengembangan paragraf deduksi atau induksi
paragraf-paragraf di bawah ini!


a. Pemerintah lewat Kementerian Pertanian berniat menambah luas lahan sawah guna menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dirasa penting karena banyak lahan pertanian yang mengalami alih fungsi. Ketahanan pangan ini dirasa mendesak untuk segera dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat pandemi Covid-19. Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang terutama menyangkut daerah mana di Indonesia yang layak untuk segera dibuka menjadi lahan pertanian baru.


b. Buah lokal dipercaya lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini disebabkan buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika. Mereka butuh waktu lebih dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses pengawetan buah tersebut akan tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia. Dengan alasan itulah, mengonsumsi buah lokal dirasa lebih menyehatkan karena pastinya tidak ada unsur pengawet.
 

c. Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin lantang digaungkan. Buah dan sayur sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan. Namun, sejumlah permasalahan masih terus mengganjal. Baru-baru ini Menteri Pertanian mengatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih rendah.Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun. Permasalahan yang lain seperti volume produksi dari tingkat petani. Selama ini, produksi buah-buahan lokal masih dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan perkebunan besar. Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal Indonesia juga menjadi terbatas.


d. Kota Batu, Malang, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai penghasil apel. Namun, ternyata kota sejuk di Kota Malang tersebut juga menghasilkan ketela khas yang sangat disukai oleh masyarakat Jepang, yaitu ketela ungu. Para petani di Batu, Malang bahkan hampir setiap bulan mengekspor jenis umbi ini. Masyarakat Jepang sangat suka mengonsumsi umbi ungu karena banyak manfaat kesehatan yang ada pada kandungan umbi ungu ini. Beberapa manfaat mengonsumsi umbi ungu adalah bisa mencegah penyakit asma, kanker, bahkan diabetes. Memang sangat luar biasa pada saat kita suka mengonsumsi produk makanan asing seperti beberapa jenis makanan cepat saji yang belum tentu sehat untuk tubuh kita. Ternyata makanan produk lokal Indonesia disukai oleh orang Jepang. Jadi, tunggu apa lagi. Mulailah mengonsumsi
produk makanan lokal Indonesia karena ternyata banyak manfaat kesehatan yang kita dapatkan dari produk makanan lokal kita.

 

3. Tulislah sebuah paragraf dengan pola pengembangan deduksi dan sebuah paragraf dengan pola pengembangan induksi. Setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat dengan tema tempe sebagai sumber makanan protein nabati.
Untuk membantumu dalam menyusun kedua paragraf tersebut bisa menggunakan kosakata di bawah ini!
a. murah
b. protein
c. kedelai
d. sehat
e. fermentasi
f. masyarakat
g. makanan
h. nabati


4. Berdasarkan teks yang berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”, tentukan pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam setiap paragrafnya!


C. Menemukan Kalimat Fakta dan Kalimat Opini yang Digunakan dalam Teks Argumentasi


 



Paragraf argumentasi biasanya dipakai oleh penulis untuk menyampaikan
opini berupa ide-ide atau gagasan-gagasannya tentang suatu hal. Agar
pembaca mengikuti opini penulis perlu disertakan data berupa fakta-fakta.
Sebagai pembaca, kita harus dapat membedakan antara fakta dan opini
sehingga informasi yang diperoleh tidak tercampur aduk antara fakta atau
kenyataan dengan sebuah opini atau pendapat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan.
Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang di dalamnya terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat
dibuktikan kebenarannya.

Contoh kalimat fakta sebagai berikut.
1. Salah satu daerah penghasil beras terbesar di Pulau Jawa adalah Jawa Barat.
2. Sekitar 70% penduduk Indonesia mengonsumsi beras sebagai sumber
makanan pokok.
3. Sagu dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Papua dan sebagian Maluku.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia opini mempunyai tiga pengertian, yaitu pendapat, pikiran, dan pendirian. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat atau pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini merupakan lawan atau kebalikan dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok

Contoh kalimat opini sebagai berikut.
1. Apabila dikembangkan dengan baik, sagu dapat menggantikan beras sebagai makanan pokok di Indonesia.
2. Sebagian warga negara Jepang mulai menyukai ubi ungu sebagai makanan pokok pengganti nasi.
3. Jika memungkinkan, dalam waktu dekat Indonesia bisa mengekspor umbi ke beberapa negara di Eropa.

Kegiatan 1 Bacalah teks argumentasi dan identifikasilah kalimat fakta dan kalimat opini.

Secara bergiliran bacalah teks argumentasi di bawah ini dan temukan tiga kalimat fakta dan tiga kalimat opini yang digunakan dalam teks di bawah ini!


 




Kegiatan 2 Setelah kalian membaca teks di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Jawablah dengan benar atau salah soal-soal di bawah ini!


 



2. Berilah tanda (√) pada tabel di bawah ini untuk menjelaskan perbedaan antara kalimat fakta dan kalimat opini!


 




3. Berdasarkan hasil diskusi pada soal nomor 2, buatlah kesimpulan tentang perbedaan antara kalimat fakta dan kalimat opini dengan menggunakan pola pengembangan deduksi. Jangan lupa dalam paragraf yang kalian buat juga harus memperhatikan penggunaan ejaan yang baik.


D. Menulis Teks Argumentasi dengan Tema Ketahanan Pangan Lokal


 

Teks argumentasi digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis. Oleh karena itu, opini penulis harus didukung dengan data dan fakta yang valid. Di samping itu, dalam menulis teks argumentasi juga harus menggunakan kalimat dan paragraf yang padu. Sebelum melangkah ke langkah selanjutnya dalam menulis teks argumentasi, mari kita pelajari dulu bagaimana sebuah kalimat dan paragraf dikatakan memiliki hubungan yang padu.



Kegiatan 1 Pelajarilah syarat paragraf yang kohesif dan koheren.
Di dalam menulis sebuah teks argumentasi penulis harus memperhatikan hubungan antarkalimat dan antarparagraf sehingga teks tersebut menjadi padu. Kepaduan teks dibangun oleh kohesi dan koherensi. 

Kohesi adalah keserasian hubungan antar unsur dalam sebuah paragraf. Kohesi dapat berupa pengacuan, subtitusi, pelesapan, penggunaan konjungsi, repetisi,sinonim, antonim, dan lain-lain. Koherensi adalah kepaduan antargagasan di dalam suatu paragraf. 

Di dalam menyusun sebuah paragraf, seorang penulis harus memperhatikan kohesi dan koherensi sehingga paragraf yang disusun tersebut memiliki kesatuan makna yang utuh.


Bandingkan dua teks berikut ini!
TEKS 1
Masyarakat Papua dan Maluku sejak berabad-abad yang lalu telah mengonsumsi sagu sebagai makanan pokoknya. Nenek moyang suku-suku di pedalaman telah mengolah makanan sederhana. Kandungan gizi dan zat karbohidrat terdapat pada makanan pokok itu. Masyarakat Papua dan Maluku membutuhkan makanan pokok selain beras. Kearifan lokal harus dihidupkan kembali di Papua lewat makanannya.


TEKS 2
Sagu telah dikonsumsi oleh masyarakat Papua dan Maluku sejak berabadabad yang lalu. Nenek moyang suku-suku di pedalaman Papua telah mengolah sagu dengan cara sangat sederhana. Kandungan gizi dan zat karbohidrat yang tinggi pada sagu telah membuat masyarakat Papua tidak kekurangan dalam suplai makanan pokoknya. Sagu telah menjadi makanan pokok sebelum mereka mengenal beras yang dibawa oleh pendatang khususnya dari Jawa. Oleh karena itu, kita sebaiknya menghidupkan kembali kearifan lokal dengan mengembalikan sagu sebagai makanan pokok di Papua.
 

Teks 1 adalah contoh paragraf yang tidak kohesif dan koheren. Adapun Teks 2 adalah contoh paragraf yang kohesif karena menggunakan alat kohesi berupa pengulangan kata sagu dalam setiap kalimatnya. Teks 2 juga dikatakan sebagai paragraf yang koheren karena kalimat-kalimatnya mempunyai hubungan makna yang ditandai dengan penggunaan konjungsi (kata hubung) antarkalimat seperti kata ‘oleh karena itu’.
 

Salah satu penanda sebuah teks mempunyai hubungan yang koheren biasanya digunakan konjungsi atau kata hubung. Berikut adalah beberapa jenis kata hubung dalam bahasa Indonesia.

Sebagai latihan, lengkapilah paragraf di bawah ini dengan konjungsi yang tepat!
1. ............................ ingin membantu para petani, pemerintah menyarankan ............................ membeli produk-produk pangan lokal. Produk pangan lokal yang dihasilkan oleh para petani ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan dengan produk pangan hasil impor.
............................... mulailah dengan mengonsumsi produk makanan lokal yang dihidangkan di meja makan keluarga-keluarga di Indonesia.
2. Di Jakarta, Surabaya, Makassar .............. kota-kota besar lain ada orangorang ........................... penuh semangat menyampaikan pentingnya kemandirian pangan dengan menanam di kebun sendiri. Tanpa dibayar, ................. kadang mereka harus keluar uang sendiri ...................... memberi pelatihan cara bercocok tanam secara hidroponik. Orang-orang tersebut berkeyakinan ................... setiap keluarga mampu menyediakan sumber pangan sendiri.
3. Indonesia terkenal sebagai salah satu penghasil kopi paling lezat di dunia. Salah satu jenis kopi yang terkenal adalah kopi luak.
......................... diperlukan proses yang panjang untuk menghasilkan kopi luak yang nikmat. Biji kopi yang benar-benar segar dan berwarna merah yang akan digunakan. …...................., biji kopi dipilih dengan memisahkan biji kopi yang segar dan busuk dengan cara direndam.
Biji kopi yang baik akan tenggelam, .......................… yang busuk akan mengapung, ......................… biji kopi tersebut diberikan kepada musang atau luak jenis binturong dan bulan (luak pemakan kopi). Dalam
proses ini, luak mempunyai peran yang sangat penting karena indra penciumannya hanya akan memilih biji kopi sempurna.

Kegiatan 2 Tulislah teks argumentasi dengan tema mengonsumsi
makanan pokok selain beras padi.



Ketentuan Penulisan Teks Argumentasi
1. Tugas dikerjakan secara perorangan/individual.
2. Tema: Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tema tersebut, perhatikan gambar berikut.





3. Carilah tambahan informasi berkenaan dengan tema dari buku, majalah, surat kabar atau internet. Informasi berupa data atau fakta ini yang akan mendukung opini kalian.
4. Teks argumentasi yang kalian tulis harus terdiri atas lima paragraf, setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat. Paragraf pertama berisi pendahuluan, paragraf kedua sampai dengan paragraf keempat adalah isi, dan paragraf kelima berupa penutup.
5. Paragraf yang kalian tulis bisa menggunakan pola pengembangan deduksi atau induksi dengan baik.
6. Jangan lupa paragraf yang kalian tulis harus kohesif dan koheren.
7. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
8. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum kalian menuliskan nya.
9. Tulisan kalian akan dipajang di kelas dan siswa lain akan menilai tulisan kalian dengan menggunakan rubrik berikut.


 


 





Keterangan:
• Nilai 32 – 40 : Sangat Baik
• Nilai 24 – 31,9 : Baik
• Nilai 16 – 23,9 : Cukup Baik
• Nilai 8 – 15,9 : Kurang Baik
• Nilai 0 – 7,9 : Tidak Baik


 




E. Memahami Poster sebagai Jenis Teks Persuasi


 
Terdapat berbagai media yang bisa digunakan untuk memberi tahu masyarakat dan mengajak masyarakat untuk mengikuti dan melakukan sesuatu. Salah satu media tersebut adalah poster. Pada bagian ini kalian akan diajak untuk mengenal lebih dalam tentang salah satu jenis teks persuasi, yaitu poster.

Kegiatan 1 Perhatikan poster berikut dan identifikasilah apa yang dimaksud dengan poster dan apa tujuan pembuatan poster.





1. Apa saja gambar yang kamu temui pada poster di atas?
2. Apa kalimat yang kamu temui pada poster di atas?
3. Kira-kira bagaimana hubungan antara gambar dan kalimat yang ada dalam poster?
4. Apa kira-kira yang diharapkan oleh pembuat poster kepada kita yang melihat dan membaca poster tersebut?
5. Berdasarkan jawaban soal nomor 4, apa itu poster dan apa tujuan dari poster?
6. Kira-kira hal apa saja yang harus diperhatikan ketika kita ingin membuat poster sehingga menarik perhatian dari pembaca?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, poster adalah plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan). 

Tujuan dari poster adalah memberikan informasi, mengajak, dan mengimbau banyak orang melakukan sesuatu seperti apa yang digambarkan atau dituliskan pada poster tersebut. Melalui poster di atas kalian diajak untuk mengonsumsi produk makanan lokal. 

Hal itu terlihat dari kalimat ajakan Pertahankan Potensi Pangan Lokal Sejahterakan Masyarakat Indonesia.
Kalimat ajakan tersebut dilengkapi dengan gambar yang menarik tentang beberapa produk pangan lokal yang dihasilkan di Indonesia.

Kegiatan 2 Identifikasilah ciri dan syarat poster yang baik.
Kalian pasti pernah melihat poster yang sengaja dipasang oleh orang di tempat-tempat umum agar mudah dilihat oleh masyarakat. Poster tersebut disertai ajakan untuk menawarkan sebuah produk makanan, gambar yang disertai ajakan untuk menjaga kesehatan, atau anjuran untuk ikut dalam satu kegiatan tertentu.

Bandingkan dua buah poster di bawah ini! Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang mengikutinya.


 

 



1. Berdasarkan ciri dan syarat penyusunan, poster manakah yang telah memenuhi syarat-syarat penyusunan poster yang baik? Berilah tanda centang (√) pada tabel berikut!


 



2. Berdasarkan hasil diskusi soal nomor 1, buatlah kesimpulan tentang ciri-ciri poster dan bagaimana syarat poster yang baik. Tulislah paragraf tersebut dengan menggunakan pola pengembangan induksi.
Jangan lupa paragraf yang kalian tulis minimal terdiri atas tujuh kalimat.

Kegiatan 3 Diskusikan jenis-jenis poster menurut tujuannya.

Perhatikan tabel berikut. Diskusikan dalam kelompok yang terdiri atas
4-5 siswa untuk melengkapinya.


 






F. Proyek Membuat Poster untuk Mempromosikan Produk Pangan Lokal Indonesia


 


Perhatikan langkah-langkah membuat poster berikut.
1. Bacalah teks yang berjudul “Dari Padi ke Beras Analog” di bawah ini.
Teks tersebut akan menjadi inspirasi atau ide bagi poster yang akan kalian buat. Silakan berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk merumuskan apa permasalahan pokok yang ada dalam teks.


 




2. Buatlah poster secara berkelompok yang terdiri atas 3-4 siswa!
3. Pilih dan susun kalimat yang singkat, padat, menarik, dan mempersuasi pembaca!
4. Sertakan gambar yang sesuai dengan tema!
5. Pilih jenis huruf yang jelas dengan ukuran yang proporsional!
6. Gunakan warna yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca postermu!
7. Media yang digunakan adalah kertas ukuran A3.
8. Teknik pembuatan bisa secara manual yaitu dengan cara ditulis dan dilukis dengan tangan atau menggunakan media digital lewat komputer.
9. Poster akan dipresentasikan di depan kelas dan akan dipajang dalam majalah dinding di kelas.


G. Jurnal Membaca


Pilihlah salah satu dari beberapa karya berikut yang bisa kalian jadikan alternatif pilihan untuk dibaca pada kegiatan jurnal membaca pada bab 1


 

Lengkapi jurnal membaca berikut sebagai tindak lanjut dari kegiatan
membaca salah satu karya yang ditawarkan di atas!


 



H. Refleksi Kegiatan Pembelajaran Bab 1


 

Setelah melakukan banyak kegiatan dalam pembahasan bab 1 ini, kini saatnya kalian melakukan refleksi tentang ketercapaian tujuan pembelajaran bab 1.


Berilah tanda centang (√) pada kolom Sudah jika kalian sudah memahami atau mampu melakukan suatu pembelajaran. Jika kalian masih memerlukan pembelajaran lebih lanjut dengan bimbingan gurumu, berilah tanda centang pada kolom Belum.