MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XI BAB VI BERPERAN DALAM KONSERVASI ALAM INDONESIA LEWAT KARYA ILMIAH




Pertanyaan Pemantik
Dari ilustrasi di atas kita mengetahui bahwa kekayaan hayati Indonesia sangat besar.
1. Bagaimana cara mempertahankan kekayaan hayati agar menjadi suatu kebiasaan baik bagi masyarakat?
2. Bagaimana cara mempelajari kelebihan dari potensi kekayaan hayati?

Jones (1960, dalam Laba & Rinayanthi, 2018 :15) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisan. Fakta tersebut didapat, baik dari hasil pengamatan, eksperimen, maupun kajian pustaka. Karya ilmiah tidak terbatas pada tulisan tentang ilmu pengetahuan sains dan teknologi saja. Permasalahan yang ditulis dalam karya ilmiah dapat juga tentang ilmu pengetahuan sosial, sastra, sejarah, budaya, dan alam sekitar.

 



Bentuklah kelompok bersama 2 atau 3 orang kawan kalian lalu diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Amatilah ilustrasi pada awal bab. Kekayaan hayati apa sajakah yang kalian temukan?
2. Menurut kalian, apakah fauna dan flora yang terdapat pada ilustrasi tersebut sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia?
3. Berikan pendapat kalian beserta bukti bahwa kelestarian flora atau fauna telah terjaga. Kalian dapat melakukan pencarian informasi dari internet maupun sumber-sumber pustaka di perpustakaan.

A. Mengenal Karya Ilmiah tentang Konservasi Alam
 



 

Menurut Laba & Rinayanthi (2018 :15) karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka). Bentuk karya ilmiah dapat berupa karya ilmiah remaja, karya ilmiah populer, karya artikel jurnal, laporan kajian (riset), skripsi, tesis, dan disertasi.

Sebuah karya ilmiah mempunyai sistematika tertentu. Untuk lebih memudahkan, sistematika ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Pada karya artikel jurnal bagian awal dimulai dengan judul, nama penulis dan afiliasinya, abstrak, dan kata kunci.
Bagian inti (isi) terdiri atas pendahuluan, metode penelitian, analisis data, hasil, dan pembahasan. Bagian akhir terdiri atas simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika ada).

 

Kegiatan 1 Membaca karya ilmiah “Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon’ (Widyariset – LIPI)

 
 

Dalam Laba & Rinayanthi (2018 :15), Jones (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Fakta diperoleh dari hasil pengamatan atau eksperimen atau kajian pustaka, bukan berdasarkan fiksi. Berilah tanda garis bawah pada fakta yang kalian temukan.

Bentuklah kelompok bersama 4-5 teman kalian. Bacalah karya ilmiah ‘Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon’ secara mandiri.
Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di bawah teks karya ilmiah secara berkelompok.



 





 



 




 




 





















Kegiatan 2 Memahami karya ilmiah “Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon” (Widyariset – LIPI).
 

Setelah membaca karya ilmiah "Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon" karya Terry Indrabudi dan Robert Alik di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut bersama kelompok membaca kalian.

 
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
a. sedimen
b. polutan
c. antropogenik
d. ekologis
e. substrat
f. terumbu karang
g. bentos
h. abiotik
i. salinitas
j. signifikan
k. turbiditas

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
a. Berdasarkan peta yang terdapat pada karya ilmiah tersebut, di manakah lokasi terumbu karang yang diteliti?
b. Mengapa kondisi terumbu karang itu diteliti? Jelaskan jawabanmu.
c. Apa yang menyebabkan penurunan penutupan karang hidup? Jelaskan jawabanmu.
d. Mengapa aktivitas perkapalan mempunyai andil dalam kerusakan terumbu karang?
e. Sebutkan stasiun-stasiun pengamatan yang mengalami peningkatan penutupan karang di tahun 2015 dibanding tahun 2012! Jelaskan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang hal itu berdasar kan karya ilmiah di atas!
f. Perhatikan grafik dan teks pada St. Liliboy (Gambar 2) dan St. Hative (Gambar 3). Tuliskan perbedaan pada kedua teks tersebut!
g. Perhatikan grafik dan teks pada St. Eri (Gambar 4) dan St. Batu Capeu (Gambar 5). Tuliskan persamaan pada kedua teks tersebut!
h. Sebutkan contoh pernyataan yang berupa fakta dari karya ilmiah di atas! Jelaskan pendapatmu!
i. Sebutkan contoh pernyataan yang berupa opini dari karya ilmiah di atas! Jelaskan pendapatmu!
j. Apakah hubungan antara sedimentasi akibat erosi air hujan dengan keberlangsungan terumbu karang?
k. Bagaimana pendapatmu mengenai usaha pemerintah untuk mengajak masyarakat turut andil dalam pariwisata di daerah Teluk Ambon?

3. Berdasarkan karya ilmiah "Status Kondisi Terumbu Karang di Teluk Ambon", isilah tabel berikut ini sesuai dengan pengamatan kalian tentang muatan dalam bagian tersebut menurut sistematika karya ilmiah.


 


4. Bagaimana pendapat kalian mengenai judul dari karya ilmiah tersebut?
Apakah judul itu telah mewakili isi karya ilmiah? Jelaskan pendapat kalian!


B. Memahami Struktur Karya Ilmiah 


 

Setiap karya tulis mempunyai struktur yang tertentu. Pada bab-bab sebelumnya, kalian telah mempelajari struktur karya tulisan-tulisan fiksi, di antaranya adalah cerpen dan puisi. Karya ilmiah juga mempunyai
struktur yang berbeda dengan karya tulis fiksi.

Sebuah karya ilmiah bertujuan untuk mengenalkan suatu pengetahuan baru kepada masyarakat. Karya ilmiah berisi pembahasan masalah yang faktual, logis, dan objektif agar mudah dipahami. Langkah awal yang dilakukan untuk menulis karya ilmiah adalah merumuskan masalah yang
akan dibahas. Namun, sebelum dapat merumuskan masalah, tentu saja penulis perlu mengidentifikasi masalah yang layak diangkat menjadi karya tulis. Sumber-sumber yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah adalah pemikiran sendiri, orang lain, dan dari karya tulis.

Kegiatan 1 Membaca karya ilmiah "Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan (Pongo pygmaeus morio) di Hutan Tepi Sungai Menamang, Kalimantan Timur" (Jurnal Wasian).

Sebelum mulai membaca karya ilmiah di bawah ini, bentuklah kelompok bersama 4-5 kawan kalian. Untuk memudahkan memahami struktur karya ilmiah, perhatikan kata kunci berikut ini.
1. Apakah topik karya ilmiah ini? Penelitian atau pengamatan apakah yang dilakukan?
2. Di manakah penelitian dilakukan?
3. Apa tujuan penelitian ini?
4. Apakah hubungan penelitian ini dengan konservasi alam?
5. Pembahasan apa sajakah yang dilakukan?
6. Apa hasil simpulannya?


 



 





 





 




 


 





 



 



 








 



Kegiatan 2 Menjawab pertanyaan berdasarkan karya ilmiah "Karakteristik Vegetasi Habitat Orang utan (Pongo pygmaeus morio) di Hutan Tepi Sungai Menamang, Kalimantan Timur".
 

Seperti telah disebutkan di awal Bab 6 ini, struktur karya ilmiah terdiri atas tiga bagian. Berikut ini akan dibahas beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah tersebut.
1. Bagian Awal
a. Judul
Judul dapat dengan jelas dan singkat menunjukkan isi karya ilmiah. Judul menunjukkan subjek penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, dan ruang lingkup atau batasan penelitian. Penulisan judul dapat dilakukan dengan dua cara, yakni (1) menggunakan huruf kapital pada seluruh huruf judul; dan (2) menggunakan huruf kapital pada awal kata, kecuali kata tugas.
b. Nama Penulis dan Afiliasi
Nama penulis artikel ilmiah ditulis tanpa menggunakan gelar. Nama belakang tidak boleh disingkat karena akan digunakan saat dikutip oleh orang yang menggunakan karya ilmiah tersebut sebagai acuan. Afiliasi adalah nama institusi tempat penulis bekerja atau bersekolah.

c. Abstrak
Abstrak berupa rangkuman karya ilmiah dalam satu paragraf singkat.
d. Kata Kunci
Kata kunci mewakili topik sesuai bidang ilmu yang dikupas atau dianalisi dalam karya ilmiah tersebut.
 

2. Bagian Inti
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian yang menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
i. Latar belakang memberikan uraian singkat tentang topik penelitian, penyebab timbulnya masalah, dan pentingnya pembahasan topik tersebut.
ii. Rumusan masalah menyiratkan masalah yang akan dibahas oleh penulis terkait dengan pertanyaan mengapa dan bagaimana pada pilihan topik.
iii. Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai capaian pembahasan yang sesuai dengan rumusan masalah.
iv. Manfaat penelitian adalah penjelasan mengenai kegunaan penelitian karya ilmiah tersebut.
b. Kerangka Teoretis
Bagian ini disebut juga landasan teori atau kajian pustaka. Kerangka teoretis berisi penjelasan mengenai kajian beberapa penelitian sebelumnya dan kajian teori-teori yang relevan dengan topik permasalahan. Pada bagian ini disampaikan juga mengenai hipotesis penulis.
c. Metodologi Penelitian
Berisi langkah-langkah atau prosedur penelitian yang mencakup persiapan, penentuan sumber data, pengumpulan data, pengolahan, dan pelaporan.
d. Pembahasan
Menurut Muchlisin (2018: 25), pembahasan menjelaskan makna yang terungkap dari hasil. Penjelasan ini juga mengenai makna lmiahnya dibanding dengan teori yang berlaku di kalangan ilmuwan.
e. Simpulan dan Saran
Menurut Muchlisin (2018: 25), simpulan harus mengacu kepada tujuan. Pada simpulan, tujuan harus terjawab dengan tegas. Hasil penelitian disampaikan apa adanya walaupun kurang sesuai dengan hipotesis awal.
Pemahaman peneliti tentang perspektif dari hasil penelitian ini terhadap dampak maupun kegunaannya pada ilmu pengetahuan maupun pengambil kebijaksanaan dapat dituliskan sebagai saran.
 

3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Berupa deretan referensi atau sumber pustaka yang dibaca dan dipakai dalam menyusun karya ilmiah. Semua sumber pustaka baik berupa buku, artikel jurnal, maupun yang berasal dari internet ditulis berurutan secara alfabetis.
1. Menurut Muchlisin (2018: 26), penulisan daftar pustaka berbeda-beda pada setiap jurnal. Acuan penulisan daftar pustaka antara lain gaya Harvard (Harvard style) seperti pada Teks 1, gaya APA (American Psychological Association style) seperti pada Teks 2. Secara umum, cara penulisan sumber pustaka adalah sebagai berikut: Nama Penulis (susunan nama penulis pertama dibalik).
Tahun Terbit. Judul Pustaka. Kota terbit: Penerbit.
Sebagai contoh pada karya ilmiah ’Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan (Pongo pygmaeus morio) di Hutan Tepi Sungai Menamang, Kalimantan Timur’, salah satu sumber pustaka adalah buku ‘Dasar­Dasar Ekologi’ yang ditulis E. P. Odum. Penulisan sumber pustaka dalam daftar pustaka sebagai berikut:


b. Lampiran (jika ada)
Lampiran biasanya berupa data tambahan atau data pendukung yang tidak dimasukkan dalam naskah utama.


Dengan kelompok membaca karya ilmiah yang sama, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Pada bagian abstrak, apakah kalian mendapatkan informasi mengenai
topik pembahasan, lokasi penelitian dan tujuan penelitian? Jika ya, sebutkan hal-hal tersebut.
2. Pada bagian pendahuluan, apakah rumusan masalah dan manfaat penelitian diuraikan sesuai kaidah penulisan karya ilmiah? Jelaskan jawaban kalian.
3. Mengapa hutan tepi Sungai Menamang dipilih untuk penelitian ini?
Apa pendapat kalian mengenai peta lokasi yang terdapat pada karya ilmiah di atas?
4. Sebutkan hipotesis peneliti yang menjadi bagian dari kerangka teoretis pada karya ilmiah di atas.
5. Apakah pemaparan metode penelitian telah sesuai kaidah penulisan karya ilmiah? Jelaskan alasan kalian.
6. Perhatikan Tabel 4. Buatlah pertanyaan berdasarkan tabel tersebut.
7. Apakah hubungan antara keanekaragaman vegetasi hutan tepi sungai
dan pengurangan konflik orang utan dengan manusia?
8. Pada bagian simpulan, apakah jenis pohon yang disebutkan merupakan vegetasi pendukung habitat orang utan? Jelaskan alasan kalian.
9. Apa pendapat kalian mengenai saran penulis untuk melakukan penelitian tentang karakteristik floristik pohon-pohon potensial pakan orang utan?
10. Apakah penulisan daftar pustaka sudah sesuai kaidah penulisan karya ilmiah? Jelaskan alasan kalian.


C. Menganalisis Ragam Bahasa Karya Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa bahasa standar adalah (ragam) bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan dan surat-menyurat resmi. Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah atau disebut juga bahasa standar (baku) (Setiorini, 2010).
Dalam Laba & Rinayanthi (2018: 17), Chaer (2011) memaparkan bahwa ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah bersifat lugas, mematuhi kaidah-kaidah gramatika, dan bebas dari ketaksaan, yakni tidak bersifat ambigu. Oleh karena itu, karya ilmiah memerlukan ragam bahasa yang objektif, reproduktif, dan menggunakan kata yang bermakna denotasi.
1. Objektif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa objektif adalah mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Menurut Laba & Rinayanthi (2018: 18) objektif artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta. Dalam mempertahankan objektivitas karya ilmiah di antaranya ditandai dengan penggunaan kalimat pasif. Kata ganti yang digunakan adalah kata ganti yang menunjukkan orang tersebut sebagai pelaku kegiatan, misalnya peneliti, bukan aku, kamu, atau ia.
2. Reproduktif
Pengertian informasi yang dibaca pembaca harus benar-benar sama dengan pengertian yang disampaikan penulis.
3. Bermakna Denotatif
Pemilihan kata akan memengaruhi makna kata. Oleh karena itu pada penulisan karya ilmiah, pemilihan kata yang mempunyai makna denotatif sangatlah penting. Makna denotatif adalah makna yang sesuai konsep asalnya tanpa penambahan makna berdasarkan perasaan pembaca. Menurut Laba & Rinayanthi (2018: 26), denotatif berlawanan dengan konotatif.


Perhatikan contoh perbedaan makna denotatif dan makna konotatif pada kalimat-kalimat berikut.
a. Orang utan memilih buah yang manis sebagai sumber pakan.
Kata manis pada kalimat di atas mempunyai makna “rasa manis seperti rasa gula” (mempunyai makna denotasi).
b. Anak orang utan itu duduk di dahan dengan manis.
Kata manis pada kalimat di atas mempunyai makna “menyenangkan, tidak ribut” (mempunyai makna konotasi).
Makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan, baik pikiran maupun perasaan orang yang membacanya.


Kegiatan 1 Menjawab pertanyaan berdasarkan karya ilmiah "Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan (Pongo pygmaeus morio) di Hutan Tepi Sungai Menamang, Kalimantan Timur"


Buatlah kelompok bersama 4-5 siswa lain. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Pada bagian hasil dan pembahasan terdapat kalimat berikut.
Perjumpaan dengan sarang orang utan cukup menarik dimana orang utan terlihat memanfaatkan jenis pohon yang sama sebagai sumber pakan dan tempat bersarang.
Apakah kalimat tersebut sudah menunjukkan salah satu sifat karya ilmiah, yakni objektif? Jelaskan alasan kalian.
2. Pada bagian pendahuluan terdapat kalimat berikut.
Kendati demikian, terumbu karang di Indonesia saat ini mengalami banyak tekanan, baik tekanan dari alam maupun dari manusia.
Apakah kalimat tersebut sudah menunjukkan salah satu sifat karya ilmiah, yakni reproduktif? Jelaskan jawaban kalian.
3. Lakukan analisis kalimat-kalimat di dalam tabel. Bermakna denotasi atau konotasikah kata yang tercetak tebal pada kalimat-kalimat tersebut? Sebutkan alasan kalian.


4. Buatlah kalimat dengan kata-kata di dalam tabel. Menggunakan makna denotasi dan konotasi. 


5. Buatlah kalimat berikut menjadi kalimat efektif dan bermakna denotasi dengan ejaan yang benar.




6. Paragraf berikut ini belum sesuai dengan bahasa baku bagi karya ilmiah.  Ubahlah kalimat-kalimat tersebut agar memenuhi kaidah bahasa karya ilmiah.


 

 



 



D. Menulis Karya Ilmiah

 


Selain berguna untuk menyampaikan sebuah pengetahuan kepada masyarakat, sebuah karya ilmiah juga berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian lanjutan. Untuk mempersiapkan sebuah karya tulis ilmiah, ada baiknya kita memperluas cakrawala pengetahuan dengan mempelajari karya ilmiah tentang peran flora dan fauna Indonesia. Karya-karya ilmiah berikut dapat berfungsi sebagai acuan bagi tugas penulisan karya ilmiah.

Kegiatan 1 Membaca jurnal-jurnal artikel ilmiah.

Membaca artikel jurnal dapat membantu calon penulis karya ilmiah untuk menemukan informasi penting. Hal ini berguna bagi pengembangan topik karya ilmiah yang akan ditulis.
Bacalah artikel-artikel jurnal yang ada di bawah ini. Kalian juga boleh membaca artikel jurnal tambahan lain dengan tema flora dan fauna Indonesia dari ekosistem darat dan ekosistem laut.


Buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik flora, fauna, atau alam sekitar di daerah kalian.

1. Karakteristik Tanah dan Mikroklimat Habitat Burung Maleo (Macrocephalon Maleo) di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah Hafsah Hafsah(1*), Tri Yuwanta(2), Kustono Kustono(3), Djuwantoko Djuwantoko(4) Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol 16, No. 2 (Juli 2009): 75-80 DOI : https://jurnal.ugm.ac.id/JML/article/view/18694/11987
2. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes spp.)
pada Taman Wisata Alam Bariat Kabupaten Sorong Selatan Yunus Kaliele, Ponisri Ponisri Jurnal Median, Vol 9 No. 2 (2017) DOI : https://doi.org/10.33506/md.v9i2.16
3. Daya Dukung Padang Lamun di Kawasan Wisata Pulau Pari, Kepulauan Seribu Christon Christon, Noverita Dian Takarina, Hayati Sari Hasibuan Jurnal Bumi Lestari, Volume 18 No. 2 (Agustus 2018), hlm. 56–62 DOI : https://doi.org/10.24843/blje.2018.v18.i02.p03
 

Kegiatan 2 Menulis karya ilmiah.
Buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik flora, fauna, atau alam sekitar di daerah kalian


1. Menentukan Topik
Langkah awal dalam membuat tulisan adalah menentukan topik.
Menurut Wahab (1994: 4) dalam Laba & Rinayanthi (2018: 108), topik adalah medan dan lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis penelitian. Topik dapat berasal dari pengalaman pribadi maupun isu-isu hangat yang sedang menjadi pembicaraan, baik nasional maupun internasional.


2. Menentukan Tema
Batasi topik terlalu luas dengan tema. Dalam Laba & Rinayanthi (2018: 108), tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Tema juga merupakan penjabaran dari tujuan yang ingin dicapai melalui topik yang dipilih.


3. Menyusun Kerangka Tulisan
Karya ilmiah harus disusun secara rapi, teratur, dan sistematis. Susunan kerangka tulisan disesuaikan dengan struktur umum artikel ilmiah yang telah dibahas di awal Bab 6. Topik dikembangkan sesuai dengan struktur umum karya ilmiah yang terdiri atas tiga bagian: bagian awal, bagian isi (inti), dan bagian akhir.
Penyusunan kerangka tulisan akan membantu penulis untuk fokus pada pengumpulan materi dan sumber-sumber rujukan yang relevan dengan tema dan topik yang telah dipilih. Materi dan sumber rujukan itu dapat berupa data atau teori yang mendukung topik yang diteliti maupun kendala-kendala yang mungkin ditemui dalam pelaksanaannya.
Kalian perlu menentukan kata kunci sesuai bidang ilmu. Kata kunci akan dicantumkan pada bagian awal karya ilmiah.


4. Mengumpulkan Materi Tulisan
Berdasarkan kerangka tulisan yang telah disusun, penulis dapat mengidentifikasi data dan teori yang relevan dengan topik. Hal ini untuk menunjang agar tulisan menjadi berbobot dan sesuai dengan kaidah keilmuan. Sumber rujukan atau sumber pustaka tersebut dapat berasal dari lokasi, ahli, dan buku. Lokasi adalah tempat penelitian akan dilakukan dan benda-benda yang akan diteliti. Data dari hasil pengamatan, wawancara, dan teknik pengumpul data lain akan memperkaya karya tulis. Ahli adalah narasumber atau para ahli sebagai sumber informasi keilmuan atau informasi penting lain. Buku adalah sumber pustaka berupa literatur baik buku maupun laporan. Literatur tidak dibatasi bentuknya. Kalian dapat menggunakan buku/jurnal fisik maupun buku/jurnal digital.


Buatlah catatan dari semua sumber pustaka yang kalian pelajari.
Sebaiknya catatan ini memuat informasi yang diperlukan untuk penyusunan daftar pustaka karena sumber pustaka yang dijadikan acuan harus dicantumkan pada daftar pustaka.


5. Mengembangkan Kerangka Tulisan Menjadi Teks yang Teratur, Utuh, dan Jelas Pengembangan tulisan harus memperhatikan kaidah kebahasaan.
Gunakan kerangka tulisan untuk mengembangkan bagian karya tulis agar logis dan terstruktur. Kembangkan tulisan paragraf demi paragraf.
Lakukan penyuntingan awal setelah menyelesaikan setiap bagian karya tulis. Kalian dapat melakukan ini dengan membaca ulang paragraf yang telah ditulis. Perhatikan kata, tanda baca, dan tanda hubung yang digunakan. Amati juga hubungan antar paragraf.
Menurut Laba & Rinayanthi (2018: 120), lakukan suntingan ulang setelah 24 jam karena akan menimbulkan cara pandang yang berbeda.
 

Bentuklah kelompok bersama 4-5 siswa. Buatlah sebuah karya ilmiah dengan topik flora, fauna, atau alam sekitar di daerah kalian.
 

Tema karya ilmiah adalah mempromosikan peran flora dan fauna terhadap konservasi alam. Perhatikan ketentuan karya ilmiah tersebut.
1. Pilihlah topik atau masalah yang menarik dari salah satu tema berikut
ini.
a. peran flora indonesia
b. peran fauna indonesia
c. peran flora atau fauna pada buku cerita fabel


2. Susunlah karya ilmiah berupa makalah atau laporan penelitian berdasarkan sistematika dan struktur karya ilmiah yang telah kalian pelajari di atas.


3. Gunakan bahasa standar (baku).


4. Gunakan kalimat efektif dengan ejaan dan tanda baca yang sesuai dengan bahasa standar.


5. Karya ilmiah terdiri atas 6-12 halaman.
 

Kegiatan 3 Melakukan silang baca karya ilmiah.
 

Lakukan silang baca dengan salah seorang teman kalian. Gunakan tabel berikut untuk memberikan masukan.


 



E. Menyajikan Karya Ilmiah


Penyajian karya ilmiah dilakukan melalui seminar. Untuk itu penulis atau peneliti perlu mempersiapkan paparan materi karya ilmiah. Paparan karya ilmiah disusun dengan menggunakan aplikasi presentasi.


Kegiatan 1 Membaca paparan.


 


Kegiatan 2 Menelaah ciri-ciri paparan.


Paparan yang dibuat harus dapat dilihat dengan jelas sampai ke peserta seminar yang duduk di bangku belakang. Setiap lembar salindia harus jelas, ringkas, logis, dan fokus.


Bekerjalah dalam kelompok bersama 3-4 orang teman kalian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait paparan di atas.
1. Apakah format dan warna latar salindia terlihat sederhana? Jelaskan argumentasi kalian!
2. Bagaimana ukuran font yang digunakan dalam setiap salindia? Jelaskan alasan kalian!
3. Sebaiknya setiap salindia hanya fokus pada satu pesan. Menurut kalian, mengapa hal itu penting?
4. Apakah kalian menemukan tabel atau grafik pada paparan? Apa keuntungan menggunakan tabel atau grafik pada sebagian paparan?
5. Apakah kalian menemukan penggunaan foto pada paparan? Jelaskan mengapa foto digunakan sebagai bagian dari paparan?


Kegiatan 3 Meyajikan paparan karya ilmiah.
Kini saatnya kalian membuat paparan dari karya ilmiah yang telah kalian tulis. Buatlah suasana kelas seperti sebuah seminar. Gunakan aplikasi presentasi untuk membuat berkas media paparan.


 


Dalam menyusun salindia, perhatikan hal-hal berikut ini.
1. Buatlah salindia yang sederhana, menarik, dan komposisi warna yang
baik. Sebuah salindia adalah sarana komunikasi visual antara pemateri dan pemirsa.
2. Susunlah alur paparan yang logis dan sistematis.
3. Fokuskan pada satu pesan dalam sebuah salindia.
4. Penyajian setiap halaman salindia cukup ringkas. Pesan di dalam salindia harus dapat dibaca oleh pemirsa yang duduk di bangku paling belakang. Susunlah kalimat atau frasa yang ringkas dengan ukuran fon (font) yang sesuai.
5. Waktu paparan bagi setiap kelompok maksimum 30 menit dengan sesi
tanyajawab selama 10 menit.
6. Paparan kalian akan disajikan di kelas dan siswa kelompok lain akan menilai penampilanmu sesuai dengan kaidah penyajian karya ilmiah dengan rubrik berikut ini.





 

 

F. Jurnal Membaca




Pilihlah dua atau tiga dari beberapa karya berikut yang dapat kalian jadikan alternatif pilihan bacaan pada kegiatan jurnal membaca pada Bab 6. Catatlah adegan atau latar cerita yang menarik dari karya pilihanmu.


 



Lengkapilah formulir "Jurnal Membaca" berikut ini sebagai tindak lanjut kegiatan membaca salah satu karya yang direkomendasikan di atas.


 



G. Refleksi Kegiatan Pembelajaran Bab 6




Selamat! Kalian sudah selesai mempelajari Bab 6. Berilah tanda centang (√) pada kolom Sudah jika kalian sudah memahami atau mampu melakukan suatu pembelajaran. Jika kalian masih memerlukan pembelajaran lebih lanjut dengan bimbingan gurumu, berilah tanda centang pada kolom Belum.