MATERI AL QURAN HADIS KELAS XII BAB V MENDAKWAHKAN KERAMAHAN ISLAM


 

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu melafal ayat-ayat sesuai kaidah ilmu tajwid dan hadis-hadis tentang kewajiban dakwah, mengomunikasikan hasil analisisnya dalam berbagai media dengan sikap jujur, pro-aktif, dan peduli terhadap keadaan sekitar serta mengamalkannya dalam kehidupan.

Amati gambar berikut! kemukakan pendapat kalian!


 




Mari Memahami

 



1. Kewajiban Berdakwah QS an-Nahl (16):125


 


a. Arti Kosa Kata


 

b. Terjemah
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. QS an-Nahl (16):125

c. Penjelasan
Ayat ini menunjukkan kewajiban berdakwah, menyampaikan ajaran Islam. Kata perintah di awal ayat menegaskan akan kewajiban ini. Namun demikian kewajiban tersebut sekadar dengan kemampuan setiap muslim. sebgaimana Sabda Rasulullah, "Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika dia tidak mampu maka dengan hatinya (HR. Muslim)

Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Allah memberi beberapa alternatif metode dalam melaksanakan tugas dakwah. Metode tersebut adalah al-hikmah (kebijaksanaan), al-mau'idzah al-hasanah (pengajaran/ nasihat yang baik) dan al- mujadalah (perdebatan) namun berdebat dengan cara yang baik, saling menghargai dan beretika.

2. Fase Dakwah secara Sembunyi-sembunyi. QS asy-Syu'ara (26):214-216


 



a. Arti Kosa Kata


 

b. Terjemah
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad),: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan". QS asy-Syu'ara (26):214-216

c. Penjelasan

Ayat ini menjelaskan bahwa dalam melakukan dakwah terdapat tahapan sesuai dengan kondisi. Rasulullah melakukan dakwah kepada orang-orang terdekat dan secara sembunyi-sembunyi. Hal ini karena keadaan belum memungkinkan dakwah secara terbuka. Maka masuk Islamlah generasi pertama seperti Khadijah r.a., Abu

Bakar ash-Shidiiq dan Ali bin Abi Thalib dan lainnya. Dari para generasi pertama (as-sabiquna al-awwaluun) inilah, Islam berkembang dengan baik di masa-masa sesudahnya.

Dakwah kepada keluarga dekat, dilakukan dengan risiko penolakan dan penentangan yang kecil, tetapi bisa berimbas besar di kemudian hari. Dakwah dalam fase ini, kita bisa mengidentifikasi dan memilih obyek dakwah secara efektif. Sekalipun kerabat dekat bisa jadi menjadi halangan paling awal. Nabi Nuh diuji dengan anak dan istrinya. Nabi Ibrahim diuji dengan bapaknya. Nabi Luth diuji dengan istri dan anaknya.

Karena itu keberhasilan dakwah bukan diukur dengan banyaknya pengikut, tetapi pesan dakwah tetap disampaikan kepada mereka, sekalipun sedikit yang mengikuti, bahkan tidak ada yang mengikuti.


3. Fase Dakwah secara Terang-terangan QS al-Hijr (15):94-96


 

a. Arti Kosa Kata


 

b. Terjemah
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau). (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan selain Allah; mereka kelak akan mengetahui (akibatnya). QS al-Hijr (15):94-96

c. Penjelasan

Setelah bertahun-tahun dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Saat eksistensi umat Islam dirasa cukup memadai, maka turunlah perintah untuk mendakwahkan Islam secara terbuka dan terang-terangan. Meski ancaman, penolakan dan permusuhan orang-orang kafir dan musyrik tidak berhenti, tetapi dakwah harus dilakukan. Allah menjamin keselamatan Rasulullah dan umat Islam dalam berdakwah. Bahkan tugas nereka hanya menyampaikan ajaran Islam, penerimaan adalah urusan Allah.

Terbukti di kemudian hari orang-orang kafir dan musyrik sendiri yang mengikuti risalah. Misalnya masuknya Khalid bin Walid dan Amr bin Ash r.a. ke dalam agama Islam. Ayat ini menegsakan kewajiban dakwah sekaligus kemungkinan ada respon negatif dari masyarakat bahkan penolakan dan ancaman.


4. HR. Muslim dari Abu Hurairah r.a. tentang keutamaan berdakwah


 




a. Arti Kosa Kata


 

b. Arti Hadis
Dari Abu Hurairah ra. bahwasa Rasulullah saw.. bersabda, " Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun (HR. Muslim)

c. Penjelasan

Hadis ini menjelaskan keutamaan orang yang melakukan dakwah. Selain
sebagai kewajiban, dakwah memberikan bagi pelakunya pahala yang bagus dan masif.


Maksudnya pahala tetap mengalir kepada pendakwah sampai hari kiamat. Ketika seseorang memotivasi, mengajak kebaikan maka dia mendapatkan pahala karena  perbuatan baiknya tersebut. Dan dia mendapatkan tambahan pahala sebanyak orang- orang yang mengikutinya berbuat baik, tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka.

Hal serupa juga berlaku jika seseorang mengajak dan memotivasi orang melakukan keburukan. Dia mendapatkan dosa karena perilakunya dan mendapat tambahan dosa sebanyak orang-orang yang mengikutinya, tanpa sedikitpun dosa mereka dikurangi.

Begitulah dakwah tidak saja sebuah kewajiban, tetapi juga “peternakan”
pahala yang potensial.


Rangkuman

1. Dakwah secara bahasa artinya mengajak atau memanggil. Dalam pengertian yang lebih luas adalah mengajak orang lain kepada jalan Allah dan mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran;
2. Dakwah merupakan tugas yang paling mulia karena tugas utama para nabi dan rasul adalah melakukan dakwah;
3. Dalam dakwah terdapat tiga metode, al-hikmah, al-mau`idhah al-hasanah, dan al-mujadalah;
4. Dakwah sebaiknya dimulai dari diri sendiri dan keluarga terdekat, karena kebaikan da`i dan orang-orang yang berada di sekelilingnya mempengaruhi keberhasilan dakwah;
5. Melakukan dakwah tidak harus menunggu menjadi ulama dulu. Karena dakwah merupakan kewajiban setiap umat Islam.



Tautan


 




Aktifitas Peserta Didik

Al-Qur‟an memuat kisah-kisah dakwah. Dalam kisah-kisah tersebut itu juga menunjukkan keragaman metode dakwah. Masing-masing metode mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga berbeda pula kondisi dimana metode itu diterapkan.


Metode itu misalnya: qaulun baliighun, qaulun layyinun, qaulun kariimun, qaulun maysuurun, qaulun ma'ruufun,
Diskusikanlah istilah-istilah tersebut terkait pelaksanaan dakwah.
1. Buatlah 5 kelompok diskusi
2. Tunjuk pemimpin kelompok dan buat nama kelompok yang bagus
3. Diskusikanlah masing-masing kelompok: qaulun baliighun, qaulun layyinun, qaulun kariimun, qaulun maysuurun, qaulun ma'ruufun
4. Sesuai kelompok kajilah istilah-istilah tersebut dengan menelusuri ayat-ayat yang mengandung istilah tersebut.
5. Pahami dan analisislah ayat tersebut sehingga jelas maksud istilah dakwah dimaksud, ciri-cirinya, bagaimana penerapannya, serta kepada siapa metode dakwah tersebut efektif diterapkan.
6. Kaitkan metode tersebut dengan era informasi sekarang ini !


Uji Kompetensi

Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia !


 





Hafalkan hadis berikut kemudian tulislah poin-poin dari hadis tersebut!