MATERI BAHASA INDONESIA KELAS XI BAB IV MENULIS PUISI YANG MENGINSPIRASIKAN ADANYA KESEMPATAN UNTUK SEMUA


 

Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana cara mengusung sebuah tema dalam karya sastra puisi agar dapat dipahami dan dinikmati masyarakat?
2. Pernahkah kalian membaca puisi? Jika pernah, sebutkan judul puisi dan tema yang diusung penulisnya.
3. Apa saja cara yang dapat kalian lakukan untuk mengenal kan puisi kepada masyarakat?



 


Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang dikenal sejak dahulu kala.
Dapat dikatakan bahwa puisi adalah salah satu ragam sastra yang paling
tua. Berbeda dengan prosa yang ditulis dalam bentuk paragraf, puisi ditulis dalam bentuk baris dan bait dengan bahasa yang indah. Walaupun begitu, puisi tetap memuat pesan dari penyairnya.

Bentuklah kelompok dengan dua atau tiga orang teman kalian lalu diskusikan pertanyaan berikut ini.
1. Pada ilustrasi di awal bab terdapat musikalisasi puisi. Menurut kalian persiapan apakah yang diperlukan untuk melakukan musikalisasi puisi?
2. Menurut kalian, apakah kelebihan puisi dibanding dengan dua karya sastra yang lain (prosa dan drama)?
3. Dalam kesusastraan Indonesia terdapat dua jenis puisi, yakni puisi lama dan puisi baru. Diskusikan dan temukan perbedaannya.

A. Menemukan Tema dan Pesan dalam Cerpen yang Menginspirasikan Penggubahan Puisi



Inspirasi untuk menggubah sebuah puisi dapat diambil dari berbagai tempat, kejadian atau bahkan dari bentuk karya sastra lain. Kali ini kalian akan mempelajari konsep transformasi cerpen menjadi puisi.
 

Pada Bab 3 kalian telah mempelajari unsur-unsur pembangun cerpen. Tentunya kalian telah memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Pada bagian ini, kalian diminta untuk mengenali dua unsur intrinsik cerpen, yakni tema dan pesan. Kedua hal tersebut dapat menjadi inspirasi untuk
menulis puisi.

Kegiatan 1 Membaca cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari

Agar kalian dapat lebih mudah memahami tema dan pesan dari penulis, berilah tanda garis bawah dengan pena atau alat tulis lain (contoh stabillo) pada gagasan-gagasan penulis. Kini kalian dapat memulai membaca cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari. Bacalah secara mandiri, kemudian berdiskusilah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengikutinya.

 


 














Kegiatan 2 Menjawab pertanyaan berdasarkan cerpen “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari.


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
a. autis
b. autisme
c. eksistensi
d. ritual
e. mantra

2. Berdasarkan cerpen yang telah kalian baca di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Pada cerpen di atas, siapakah tokoh Abang?
b. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, Mengubah rutinitas itu sama saja dengan menawar bumi agar berhenti mengedari matahari.
Jelaskan maksud kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita di atas.
c. Mengapa Bunda akan menjagokan Abang?
d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Ini tidak adil. Ini tidak masuk akal…,” protes anaknya lagi. Siapa yang mengatakan kalimat tersebut? Jelaskan maksud dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita di atas.
e. Pada cerita pendek di atas juga terdapat kutipan, Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.
Siapakah yang dimaksud dengan kata ‘seseorang’ pada kutipan di atas? Jelaskan mengapa tokoh ‘ia’ melakukan hal itu?
f. Apakah judul cerita pendek “Malaikat Juga Tahu” sudah mewakili isi cerita? Jelaskan alasan kalian.

3. Berdasarkan unsur-unsur cerpen, isilah tabel di bawah ini.


 

Kegiatan 3 Membaca puisi “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari.

Inspirasi dalam puisi di bawah ini diambil dari cerpen dengan judul yang
sama, yaitu “Malaikat Juga Tahu”.

Bacalah puisi “Malaikat Juga Tahu”.



 



Kegiatan 4 Mendiskusikan perbedaan cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu” karya Dee Lestari.

Dalam kelompok yang sama diskusikan persamaan dan perbedaan kedua karya sastra di atas.
1. Apa persamaan cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu”?
2. Apa perbedaan cerpen dan puisi “Malaikat Juga Tahu”?

B. Mengenal Unsur-Unsur Puisi



 

Puisi adalah ragam karya sastra dengan unsur puitika diksi dan asosiasi, majas, imaji, dan rima irama. Pantun dan syair terikat rima, jumlah baris
dan bait. Pantun dan syair termasuk puisi lama. Puisi modern tidak terikat rima, bait, dan baris, sehingga disebut puisi bebas. Pemakaian kosakata lebih banyak menggunakan bahasa sehari-hari. Namun, puisi modern tetap menggunakan diksi yang indah dan majas untuk mengungkapkan perasaan maupun maksud penyair.


 

Kegiatan 1 Membaca puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono

Setiap karya sastra mempunyai struktur yang berbeda. Seperti halnya karya sastra puisi, ciri fisiknya berbeda dengan cerpen atau bentuk prosa
lainnya. Karya sastra puisi mempunyai struktur fisik dan batin. Tipografi puisi modern tergambarkan dalam bentuk susunan bait-bait sajak.

Kosakata yang digunakan dalam puisi modern dapat ditemukan dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Namun, diksinya tetap dapat mengungkapkan arti yang mendalam dari perasaan penyair atau penulis.

Bacalah puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono di bawah ini.
Perhatikan pilihan kata, baris, dan persajakan. Bayangkanlah suasana yang digambarkan penulis dari pemilihan kata dan gaya bahasa yang digunakan.


 


Kegiatan 2 Menjawab pertanyaan berdasarkan puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono.

Unsur pembangun puisi secara fisik disebut struktur fisik. Menurut Waluyo (1987, dalam Raharjo, 2018: 44) struktur fisik dari puisi terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (gaya bahasa), dan tipografi.

1. Diksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Menurut Raharjo (2018: 44), diksi tidak hanya berkaitan dengan pemilihan kata, tetapi juga urutan, dan kekuatan atau daya magis kata.
Setiap penulis mempunyai keunikan masing-masing yang terefleksikan dalam kosakata dan susunan kata yang dirangkai menjadi sebuah puisi.
Pemilihan dan penyusunan kata yang tepat dan selaras bahkan dapat menyajikan makna kata yang terasa gaib dan kuat bagi pembaca.

2. Kata Konkret
Konkret berarti nyata atau berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Walaupun kata konkret bermakna sesuatu yang nyata, namun pilihan kata konkret dalam puisi terkait dengan kiasan atau perlambangan yang ingin disampaikan oleh penyair. Pemilihan kata konkret dapat membantu pembaca mengimajinasikan maksud penulis.

3. Pengimajian
Pengimajian pada puisi tergantung pada pilihan kata konkret dan cara merangkainya. Penghayatan makna kata dalam baris-baris puisi dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Secara berurutan disebut imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil.

4. Bahasa Figuratif (Gaya Bahasa)
Penggunaan gaya bahasa pada puisi adalah untuk menambah pengimajian. Selain itu juga digunakan untuk menyampaikan banyak maksud dengan singkat. Penggunaan bahasa kiasan membuat puisi lebih indah, menciptakan efek lebih kaya, dan efektif. Perlambangan membantu penyair memperjelas makna.

5. Tipografi
Tipografi menunjukkan susunan puisi yang membedakannya dengan karya sastra lainnya, yakni prosa maupun drama.



Buatlah kelompok dengan 2-3 kawan kalian untuk membahas unsur-unsur puisi di atas. Puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono akan digunakan untuk pembahasan ini. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Berdasarkan puisi di atas terdapat kutipan: “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana”. Penulis menggunakan kata-kata yang dipakai dalam bahasa sehari-hari. Menurut kalian, apakah maksud penulis dengan kalimat itu dalam konteks puisi di atas?
2. Temukan kata konkret pada puisi “Aku ingin” karya Sapardi Djoko Damono.
3. Pada kutipan “kayu kepada api yang menjadikannya abu”, pengimajian apakah yang kalian dapatkan? Berikan penjelasan mengenai hal itu.
4. Sebutkan satu gaya bahasa kiasan (majas) yang digunakan dalam puisi tersebut. Jelaskan alasan kalian.

Kegiatan 3 Memahami puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono.

Memahami makna yang ingin disampaikan penulis dapat dilakukan dengan menganalisis struktur batin, yakni tema, perasaan penyair, nada, dan pesan.
1. Tema
Menurut Raharjo (2018: 48), tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan penyair. Gagagsan pokok ini menjadi dasar digubahnya sebuah puisi.
2. Perasaan Penyair
Masih menurut Raharjo (2018: 48), perasaan berkaitan suasana perasaan penyair yang diekspresikan melalui puisi. Sikap penyair terhadap suatu gagasan utama atau pokok permasalahan yang dituangkan ke dalam puisi diharapkan dapat dihayati pembaca.
3. Nada dan Suasana
Menurut Gustina S. (2014: 78), nada adalah sikap penyair terhadap penikmat karyanya. Puisi dapat mempunyai nada nada semangat atau nada sedih atau nada-nada lain sesuai dengan perasaan penyair. Dari sikap penyair tersebut tercipta suasana puisi. Suasana adalah efek yang ditimbulkan pada perasaan pembaca atau penikmat puisi.
4. Pesan
Menurut Gustina S. (2014: 79), pesan atau amanat merupakan kesan yang ditangkap penikmat puisi setelah membacanya.

Buatlah kelompok dengan 2-3 kawan kalian untuk membahas
pemahaman puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono, lalu jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apakah tema atau gagasan pokok yang ingin disampaikan penulis?
Jelaskan pendapat kalian!
2. Bagaimanakah perasaan penyair yang dituangkan dalam puisi ini?
Tunjukkan bukti dan penjelasannya!
3. Jelaskan nada yang digunakan penulis pada puisi “Aku Ingin” di atas.
4. Pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis dalam puisi ini?
Jelaskan pendapat kalian!

Kegiatan 4 Menemukan puisi modern yang terdapat pada laman ipusnas.

Puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono merupakan puisi modern. Beliau bukan satu-satunya penyair puisi modern di Indonesia.
Terdapat banyak penyair puisi modern lain di Indonesia. Temukan tiga puisi modern dari penyair yang berbeda, lalu isilah tabel di bawah ini.
Gunakan laman ipusnas sebagai sumber informasi.




C. Menulis Puisi Berdasarkan Cerpen


 


Sebelum melakukan musikalisasi puisi, sebuah puisi perlu dipersiapkan.
Penulis puisi dapat mengambil inspirasi puisi dari mana saja. Pada Bab 4 ini, inspirasi puisi yang ditulis diambil dari sebuah cerpen.

Sebuah puisi digubah dari tema yang dikembangkan dari gagasan pokok penyair. Beberapa tema puisi, yakni tema ketuhanan, tema kemanusiaan, tema patriotisme, tema kedaulatan rakyat, dan tema keadilan sosial. Puisi yang sudah ditulis oleh penulis puisi akan dipelajari dan dipahami oleh kelompok penyaji puisi. Kemudian kelompok penyaji akan menyelaraskannada puisi tersebut dengan alat musik yang dipilih.

Dalam penyajiannya, musikalisasi puisi dibagi menjadi tiga.
-Bentuk pertama adalah musikalisasi puisi awal, yaitu pembacaan puisi dengan iringan alat-alat musik.
-Bentuk kedua adalah musikalisasi puisi terapan, yakni mengubah puisi menjadi lagu dan dinyanyikan dengan iringan musik.
-Bentuk ketiga musikalisasi puisi campuran, yakni penggabungan musikalisasi puisi awal dengan terapan. Dalam hal ini, puisi dapat dibacakan maupun dinyanyikan.

Kegiatan 1 Membaca contoh penulisan puisi hasil transformasi dari cerpen.

Mengubah suatu karya sastra menjadi bentuk karya sastra lainnya disebut transformasi. Dalam melakukan transformasi karya sastra, dalam hal ini cerpen menjadi puisi, yang diubah adalah struktur dari karya sastra. Maksud dan tujuan penulis dalam karya sastra tersebut tidak diubah.

Berikut contoh kutipan cerita pendek “Malaikat Juga Tahu” yang dapat menjadi inspirasi untuk menulis sebuah puisi. Mulailah dengan membaca dan memahami teks cerita pendek. Temukan dan catat gagasan pokok dari cerita pendek. Perhatikan tokoh-tokohnya, penokohan, dan sudut pandang cerita. 

Kemudian, jawablah pertanyaan yang terdapat di bawah kutipan cerpen.
***********








Pada saat mulai menuliskan bait puisi, tentukanlah sudut pandang yang akan digunakan pada puisi tersebut. Gunakan diksi, majas (gaya bahasa), dan kata konkret yang dapat mendukung pengimajian dari isi atau tema cerpen tersebut.

Perhatikan transformasi kutipan cerpen menjadi puisi di bawah ini.


 

Dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut.
1. Isilah tabel berikut.


 

 

2. Sudut pandang apakah yang digunakan dalam cerpen di atas?
3. Dari sudut pandang siapakah puisi ini dituliskan?

Kegiatan 2 Membaca cerpen Kompas Minggu “Hatarakibachi” karya Awit Radiani.


 





 







Kegiatan 3 Menjawab pertanyaan cerpen “Hatarakibachi” karya Awit Radiani.

Untuk lebih memahami tokoh, penokohan, tema, dan pesan dalam cerpen di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
a. landmark
b. kurator
c. asperger syndrom
d. eksentrik
e. etos
2. Temukan tokoh utama dan tokoh pendukung dalam cerpen di atas.
Kemudian, jelaskan mengenai tokoh dan penokohannya dalam tabel berikut.


 

 

3. Mengapa Nina-chan merasa ia kurang layak untuk hadir pada kongres
budaya itu?
4. Benarkah kecurigaan Nina-chan bahwa Endo melakukan rekayasa agar Nina-chan terpilih? Jelaskan alasan dari jawaban kalian.
5. Di manakah latar dari cerpen di atas? Jelaskan alasan yang mendukung jawaban kalian.
6. Sudut pandang apakah (orang pertama atau orang ketiga) yang digunakan pencerita? Jelaskan alasan dari jawaban kalian.
7. Sebutkan tema yang diusung dalam cerpen tersebut.
8. Sebutkan salah satu pesan atau amanat dari cerpen di atas.


Kegiatan 4 Berlatih mengubah cerpen menjadi puisi.

Setelah memahami cerpen “Hatarakibachi” karya Awit Radiani, ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah puisi sesuai dengan unsur-unsur puisi yang telah dibahas. Puisi terdiri atas 4-8 bait. Kerjakanlah kegiatan ini secara berkelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.


 

 

D. Mempersiapkan Musikalisasi Puisi




Musikalisasi puisi menggabungkan musik dengan puisi. Tambahan komponen musik pada pembawaan puisi akan membantu para penikmat puisi. Musik dapat memperkuat imaji auditif. Musik juga dapat memperkuat unsur nada dan suasana pada puisi, yang akhirnya dapat membantu penikmat puisi memahami perasaan penyair. Tentu saja, hal ini membuat puisi lebih dapat dinikmati, dipahami, maupun diapresiasi.

Kegiatan 1 Menyimak musikalisasi puisi.

1. Simaklah beberapa musikalisasi puisi dari siswa pemenang lomba musikalisasi puisi yang diadakan Kemdikbudristek berikut ini. 


 




Kegiatan 2 Menjawab pertanyaan mengenai musikalisasi puisi.

Setelah menyimak musikalisasi puisi pada Kegiatan 1, jawablah pertanyaan berikut secara berkelompok (4-5 siswa).
1. Apa sajakah yang perlu dipersiapkan untuk musikalisasi puisi? Jelaskan jawaban kalian.
2. Apakah persamaan dan perbedaan musikalisasi puisi Juara 1 dengan Juara 3 (pilih salah satu dari dua pilihan Juara 3) pada Kegiatan 1?
3. Musik merupakan komponen penting dalam musikalisasi puisi. Dari musikalisasi puisi Juara 1 dan Juara 3 (pilih salah satu dari dua pilihan Juara 3), kelompok mana yang dapat memanfaatkan musik lebih baik?
Jelaskan alasan kalian.

Kegiatan 3 Mempersiapkan musikalisasi puisi.

Agar dapat melakukan musikalisasi puisi seperti contoh video pada Kegiatan 1 di atas, lakukanlah langkah-langkah berikut. Musikalisasi puisi ini merupakan proyek kelompok di kelas kalian.
Perhatikan syarat-syarat musikalisasi puisi yang akan kalian tampilkan.
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-8 siswa.
2. Durasi musikalisasi puisi adalah 5 menit.
3. Puisi dinyanyikan secara utuh (tidak dideklamasikan atau didramatisasi). Jika terdapat pengulangan, puisi dinyanyikan secara utuh, tidak hanya sebagian.
4. Musikalisasi puisi disajikan menggunakan instrumen tradisional dan/ atau modern (elektrik dan/atau akustik), atau akapela.
5. Peserta memakai kostum bebas, sopan, dan rapi.
6. Pilihan cerpen untuk ditransformasi menjadi puisi:
a. “Hatarakibachi” karya Awit Radiani (Kompas Minggu, 25 November 2012);
b. Buku Panduan Menanggulangi Kemiskinan karya Artie Ahmad (Koran Tempo, 28 November 2020); dan
c. Suata Hari di Dalam Metro Mini karya Fanny J. Poyk (Republika, 12 November 2017).

Di bawah ini adalah tautan untuk membaca cerpen di atas secara daring.



Inilah langkah-langkah untuk mempersiapkan musikalisasi puisi.

Langkah 1, memilih cerpen yang akan ditransformasi menjadi puisi.
Pilihlah satu atau dua orang sebagai penulis yang akan mentransformasi cerpen yang telah disediakan di atas menjadi sebuah puisi.

Langkah 2, memahami puisi. Bacalah puisi yang telah ditulis. Temukan tema dari puisi itu. Pahamilah makna puisi dengan memperhatikan pengimajian dari pilihan kata serta meresapi nada dan suasana yang ingin dibangun oleh penulis.

Langkah 3, menentukan alat musik yang akan dipakai.
1. Pilihlah dua atau tiga orang untuk memilih alat musik yang sesuai.
2. Tentukan alat musik yang akan digunakan untuk musik pengiring puisi.
3. Alat musik yang akan digunakan dapat berupa alat musik tradisional, alat musik modern, atau berupa campuran keduanya. Selain itu, tentukan juga apakah alat musik tersebut berupa alat musik elektrik atau akustik.
Gabungan alat musik elektrik atau akustik dan alat musik modern pun dapat menjadi pilihan. Bahkan, akapela juga dapat digunakan sebagai musik pengiring.

Langkah 4, menentukan irama dan lagu yang akan digunakan. Memilih nada yang akan mengiringi puisi dipengaruhi oleh pemahaman akan ekspresi yang tepat dari puisi yang dituliskan. Dengan memahami tema dan pesan yang ingin disampaikan penulis, nada pada puisi dapat lebih mudah ditentukan.
Tema dan pesan yang dimaksud oleh penulis dapat memberikan inspirasi pada nada puisi gembira, sedih, semangat, melankolis atau lainnya.

Langkah 5, mempersiapkan kostum dan efek suara. Sebelum melakukan pementasan musikalisasi puisi, beberapa persiapan perlu dilakukan.
Tentukan tentukan kostum yang akan dikenakan saat pementasan. Pilihlah kostum yang sesuai dan sopan. Selain itu perlu dilakukan persiapan efek suara. Periksalah mikrofon sesuai dengan kebutuhan.

Langkah 6, mementaskan musikalisasi puisi. Pementasan musikalisasi puisi akan dipengaruhi oleh artikulasi dan vokal yang jelas. Selain itu juga dipengaruhi oleh penghayatan terhadap puisi. Ekspresi yang tepat dapat menunjang penyajian dan penyampaian makna puisi kepada penonton.



 

E. Jurnal Membaca


 

 


Lengkapilah formulir “Jurnal Membaca” berikut ini sebagai tindak lanjut kegiatan membaca dua atau tiga karya yang direkomendasikan di atas. 



 

F. Refleksi Kegiatan Pembelajaran Bab 4




Selamat! Kalian sudah selesai mempelajari Bab 4. Berilah tanda centang (√) pada kolom Sudah jika kalian sudah memahami atau mampu melakukan suatu pembelajaran. Jika kalian masih memerlukan pembelajaran lebih lanjut dengan bimbingan gurumu, berilah tanda centang pada kolom Belum.