Materi Kimia Kelas X BAB X Stoikiometri A.Tata Nama , Lambang dan Rumus Senyawa



Kompetensi Dasar
3.10. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
4.10. Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif.
 

Deskripsi Singkat Materi

Pada materi ini anda akan belajar tentang hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia. Materi ini sangat erat jika dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya manfaat stoikiometri dalam bidang pertanian untuk menganalisis komposisi pupuk, dalam bidang kedokteran untuk menentukan unsur atau senyawa dalam sebuah sampel misalnya sampel darah, urin, rambut dan lain sebagainya.

 


Stoikiometri juga merupakan materi prasyarat untuk belajar materi kimia berikutnya. 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 TATA NAMA, LAMBANG DAN RUMUS SENYAWA

A. Tujuan Pembelajaran
Materi pada Kegiatan Pembelajaran 1 ini merupakan materi prasyarat untuk Kegiatan Pembelajaran berikutnya. Jadi setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah atau arahan pada modul ini diharapkan anda dapat :
1. Memberi nama senyawa anorganik.
2. Menuliskan rumus senyawa anorganik.
3. Memberi nama senyawa organik.
4. Menuliskan rumus senyawa organik.

B. Uraian Materi

Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaan unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yangbersangkutan. Sebagai contoh: 


 

 

Namun, karena setiap tahun para ahli kimia di seluruh dunia mensintesis ribuan jenis senyawa baru, maka perlu suatu aturan agar mempermudah dalam penamaan dan mempelajarinya. Untuk memudahkan pengenalan nama dan mencegah kesimpangsiuran dalam memberi nama senyawa kimia, IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) membuat suatu aturan penamaan. Aturan IUPAC dalam penamaan senyawa kimia dibedakan untuk senyawa anorganik dan senyawa organik.
 

1. Tata nama senyawa anorganik
Senyawa anorganik terdiri dari senyawa dari non logam dan non logam,
senyawa dari logam dan non logam, senyawa asam, basa dan garam.
a. Tata Nama Senyawa Kovalen
Senyawa biner dari dua non-logam umumnya adalah senyawa molekul. 


 

 

b. Tata Nama Senyawa Ion
Senyawa dari logam dan non-logam umumnya merupakan senyawa ion.
Logam membentuk ion positif (kation) dan non-logam membentuk ion negatif(anion). Di bawah ini nama beberapa kation logam dan anion non-logam (monoatom dan poliatom) yang perlu dikuasai agar tidak mengalamikesukaran dalam penulisan rumus kimia dan nama senyawa.


 

 

1) Rumus Senyawa
Unsur logam ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida
ditulis NaCl bukan ClNa. Rumus senyawa ion:


 

 

2) Nama Senyawa Ion
Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama
anion (di belakang), angka indeks tidak disebut.


 

 

c. Tata Nama Senyawa Asam
Rumus asam terdiri atas atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut ion sisa asam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam.


 

 

d. Tata Nama Senyawa Basa
Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Larutan
basa bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–.
Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata
hidroksida.


 

 

e. Tata Nama Senyawa Garam
Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan pemberian nama senyawa garam sama dengan senyawa ion.


 

 

 

2. Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Pada awalnya, senyawa organik ini tidak dapat dibuat di laboratorium, melainkan hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu, senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai senyawa organik. 

Senyawa organik mempunyai tata nama khusus (anda akan mempelajari pada materi di kelas XI dan XII). Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang (nama trivial). 

Beberapa di antaranya sebagai berikut. 


 

 

C. Rangkuman
1. Tata nama senyawa anorganik dikelompokkan menjadi:
a. Tata nama senyawa kovalen
b. Tata nama senyawa ion
c. Tata nama senyawa asam
d. Tata nama senyawa basa
e. Tata nama senyawa garam
2. Tata nama senyawa biner dari non logam dan non logam yaitu:
Nama non logam 1 – nama non logam 2 - ida
3. Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani.
4. Nama indeks 1 (mono) di depan tidak perlu disebutkan.
5. Tata nama senyawa ion : Nama kation – nama anion
6. Tata nama senyawa asam : Asam – nama sisa asam/nama anion
7. Tata nama Basa : Nama kation – hidroksida
8. Tata nama garam : Nama kation – nama anion