Pada Kurikulum Merdeka Modul Ajar sangat penting karena perangkat ajar ini berperan sebagai petunjuk sekaligus pedoman para guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Karena itu para guru harus dapat merancang dan mengembangkan Modul Ajar dengan baik.
Bagi Bapak/Ibu guru yang masih bingung bagaimana cara merancang atau mengembangkan Modul Ajar, bahkan masih belum memahami sepenuhnya mengenai perangkat ajar ini tak perlu khawatir karena artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai Modul Ajar Kurikulum Merdeka. Mari simak ulasan berikut ini.
Bagi Bapak/Ibu guru yang masih bingung bagaimana cara merancang atau mengembangkan Modul Ajar, bahkan masih belum memahami sepenuhnya mengenai perangkat ajar ini tak perlu khawatir karena artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai Modul Ajar Kurikulum Merdeka. Mari simak ulasan berikut ini.
Pengertian Modul Ajar
Modul Ajar adalah salah satu jenis perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai panduan dan pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Perangkat ajar ini merupakan bentuk penerapan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dan dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran, rencana asesmen, hingga sarana yang dibutuhkan agar dapat menjalani pembelajaran yang lebih terorganisir.
Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi.
Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi.
Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Mengingat pentingnya peranan Modul Ajar ini, maka harus disusun secara lengkap dan sistematis. Lengkap artinya sebuah modul ajar harus memuat semua komponen yang telah ditentukan, sedangkan sistematis berarti modul ajar harus disusun secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga memudahkan siswa belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi.
Modul Ajar yang tidak lengkap dan tidak sistematis akan menyebabkan guru kesulitan dalam meningkatkan efektivitas mengajar. Dampak ini juga dapat diterima siswa karena materi yang disampaikan guru tidak sistematis sehingga siswa pun kebingungan dalam memahami materi.
Selain itu, Modul Ajar juga disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Komponen Modul Ajar
Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.
Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran.
Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:
1. Informasi Umum
Dalam bagian informasi umum terdapat komponen:
2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran
Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah:
3. Detail Rancangan Penggunaan
Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen:
4. Detail Pertemuan
Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu:
1. Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan
Pada saat menyusun Modul Ajar, guru harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya. Setiap komponen dalam Modul Ajar dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.
Selain itu, dalam penyusunan komponen Modul Ajar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran.
Secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:
1. Informasi Umum
Dalam bagian informasi umum terdapat komponen:
- Judul Modul Ajar
- Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
- Pemilihan Fase dan kelas
- Pemilihan mata pelajaran
- Deskripsi umum modul ajar
- Identitas penulis modul
2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran
Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah:
- Capaian Pembelajaran
- Tujuan Pembelajaran dari keseluruhan Modul Ajar
- Alur Tujuan Pembelajaran
- Dimensi Profil Pelajar Pancasila
3. Detail Rancangan Penggunaan
Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen:
- Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan
- Penentuan model belajar (daring, luring, campuran)
- Sarana Prasarana
- Prasyarat Kompetensi
4. Detail Pertemuan
Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu:
1. Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan
2. Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:
Kriteria Modul Ajar
Selain komponen, guru juga perlu memperhatikan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah Modul Ajar, yaitu:
- Tujuan Pembelajaran
- Indikator Keberhasilan
- Pertanyaan Pemantik
- Daftar perlengkapan ajar
- Daftar lampiran materi pendukung
- Langkah pembelajaran
- Rencana asesmen
- Rencana diferensiasi
- Referensi materi / media pembelajaran
- Lembar kerja / Latihan / Asesmen
- Instrumen Refleksi.
Kriteria Modul Ajar
Selain komponen, guru juga perlu memperhatikan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah Modul Ajar, yaitu:
1. Esensial
Modul ajar bersifat esensial artinya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran bisa diambil dari pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, Bermakna, dan Menantang
Artinya, Modul Ajar dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta melibatkan mereka secara aktif dalam proses belajar.
Selain itu, Modul Ajar juga harus berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk tahapan usia siswa sehingga siswa dapat mencapai Capaian Pembelajaran dengan baik.
3. Relevan dan Kontekstual
Kriteria Modul Ajar berikutnya adalah relevan dan kontekstual. Ini artinya, Modul Ajar dapat terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelumnya, serta sesuai dengan konteks di waktu dan tempat siswa berada.
4. Berkesinambungan
Berkesinambungan berarti adanya hubungan atau keterkaitan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar siswa.
5. Penyajian
Dalam penulisan modul ajar, guru sebaiknya menggunakan bahasa dan visual yang sederhana, mudah dipahami, dan disajikan secara menarik.
6. Kelengkapan
Kelengkapan berarti Modul Ajar memuat seluruh komponen yang dibutuhkan, mulai dari informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, hingga detail pertemuan.
Prinsip Dasar Penyusunan Modul Ajar
Sebelum membahas cara menyusun Modul Ajar, ada beberapa prinsip dasar penyusunan Modul Ajar yang perlu Bapak/Ibu guru perhatikan.
Sebelum membahas cara menyusun Modul Ajar, ada beberapa prinsip dasar penyusunan Modul Ajar yang perlu Bapak/Ibu guru perhatikan.
Berikut prinsip-prinsip dasarnya yang dilansir dari laman PPG SIMPKB.
Cara Menyusun Modul Ajar
Setelah memahami setiap komponen, kriteria, dan prinsip penyusunan Modul Ajar, sekarang Bapak/Ibu guru sudah bisa menyusun modul Ajar.
- Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
- Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase.
- Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
- Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
- Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.
Cara Menyusun Modul Ajar
Setelah memahami setiap komponen, kriteria, dan prinsip penyusunan Modul Ajar, sekarang Bapak/Ibu guru sudah bisa menyusun modul Ajar.
Berikut langkah-langkah penyusunannya.
Perbedaan Modul Ajar dan RPP
Sekilas Modul Ajar Kurikulum Merdeka ini terlihat sama dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Dari segi komponen, Modul Ajar memiliki komponen yang lebih lengkap dibandingkan RPP sehingga disebut RPP Plus.
Kemudian dari segi tujuan, Modul Ajar Kurikulum Merdeka tidak hanya memudahkan guru dalam kegiatan pembelajaran saja, tapi juga mendukung pencapaian kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila pada setiap tahap perkembangan pada suatu mata pelajaran.
Sementara RPP bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Perbedaan Modul Ajar dan RPP berikutnya adalah acuan yang digunakan. Seperti pada penjelasan di atas, Modul Ajar mengacu pada Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran, sedangkan RPP dikembangkan dari silabus.
Meskipun terdapat perbedaan antara Modul Ajar dan RPP, tapi keduanya sama-sama berperan sebagai perangkat ajar yang penting dalam kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah contoh bentuk Modul Ajar Kurikulum Merdeka yang bisa anda unduh kemudian silahkan anda ATM
- Menganalisis kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.
- Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis.
- Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar.
- Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
- Setelah Modul Ajar selesai disusun, guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran.
- Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas Modul Ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.
Perbedaan Modul Ajar dan RPP
Sekilas Modul Ajar Kurikulum Merdeka ini terlihat sama dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Dari segi komponen, Modul Ajar memiliki komponen yang lebih lengkap dibandingkan RPP sehingga disebut RPP Plus.
Kemudian dari segi tujuan, Modul Ajar Kurikulum Merdeka tidak hanya memudahkan guru dalam kegiatan pembelajaran saja, tapi juga mendukung pencapaian kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila pada setiap tahap perkembangan pada suatu mata pelajaran.
Sementara RPP bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Perbedaan Modul Ajar dan RPP berikutnya adalah acuan yang digunakan. Seperti pada penjelasan di atas, Modul Ajar mengacu pada Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran, sedangkan RPP dikembangkan dari silabus.
Meskipun terdapat perbedaan antara Modul Ajar dan RPP, tapi keduanya sama-sama berperan sebagai perangkat ajar yang penting dalam kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah contoh bentuk Modul Ajar Kurikulum Merdeka yang bisa anda unduh kemudian silahkan anda ATM